KONTENJATENG.COM - Kebiasaan boros atau pengeluaran berlebihan sering kali dipandang sebagai masalah keuangan semata.
Namun, kenyataannya, perilaku ini memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan mental.
Penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan belanja yang tidak terkontrol dapat memperburuk gangguan mental seperti kecemasan, depresi, dan stres.
Dampak Buruk Kebiasaan Boros
Salah satu akibat utama dari kebiasaan boros adalah utang yang menumpuk. Ketika seseorang berbelanja melebihi kemampuannya, utang yang dihasilkan dapat menyebabkan kecemasan berkepanjangan.
Baca Juga: Anwar Usman Sakit, Sidang Sengketa Pilkada 2024 di MK Dijadwal Ulang
Studi dari Psychology Today mengungkapkan bahwa individu dengan utang cenderung mengalami tingkat kecemasan lebih tinggi dibandingkan mereka yang bebas utang.
Kecemasan ini sering kali dipicu oleh ketidakpastian masa depan finansial dan kekhawatiran tentang pelunasan utang.
Selain itu, boros dapat merusak rasa harga diri. Di banyak budaya, terutama dalam ekonomi kapitalis, konsumerisme menjadi tolak ukur status sosial.
Banyak orang merasa tertekan untuk mengikuti tren atau membeli barang-barang mewah, meski tidak mampu secara finansial. Ini tidak hanya menciptakan kesenjangan finansial tetapi juga masalah identitas.
Baca Juga: Istri Tersangka Kasus Suap Ronald Tannur Curhat Saldo ATM Nol Rupiah
Hubungan Antara Boros dan Kesehatan Mental
Artikel di The Guardian menyebutkan bahwa konsumsi yang dipengaruhi ekspektasi sosial dapat menimbulkan perasaan ketidakpuasan yang berujung pada depresi. Ketidakmampuan memenuhi standar sosial bisa memicu masalah kesehatan mental lebih lanjut.
Selain itu, pengeluaran berlebihan dapat merusak hubungan interpersonal. Menyembunyikan pengeluaran dari pasangan atau keluarga dapat merusak kepercayaan dan menciptakan ketegangan.
Penelitian dari The Journal of Consumer Research menemukan bahwa orang yang terjebak dalam kebiasaan konsumtif sering menggunakan belanja impulsif untuk mengatasi stres, yang hanya memberikan kepuasan sementara tetapi memperburuk kondisi emosional jangka panjang.
Artikel Terkait
Intip Perbandingan Karier Kepelatihan Shin Tae Yong vs Patrick Kluivert
Patrick Kluivert Gantikan Shin Tae Yong, Kode Erick Thohir
Pemecatan Shin Tae Yong oleh PSSI Viral di Medsos: Reaksi Jeje dan Justin Hubner
Perpisahan Shin Tae Yong: Dukungan dan Kenangan dari Pemain Timnas Indonesia
Perjalanan STY di Timnas Indonesia, Garuda Naik 46 Peringkat FIFA, Tantangan Bagi Pelatih Baru PSSI
Biaya Haji Indonesia 2025 Turun, Simak Detail Penurunan dengan Tahun Lalu
PSSI Ganti Pelatih: Alasan Shin Tae Yong Diganti dan Kehadiran Patrick Kluivert
Move On dari STY, Coach Justin Ajak Suporter Dukung Kluivert untuk Timnas Indonesia
Istri Tersangka Kasus Suap Ronald Tannur Curhat Saldo ATM Nol Rupiah
Anwar Usman Sakit, Sidang Sengketa Pilkada 2024 di MK Dijadwal Ulang