KONTENJATENG.COM - Aplikasi permainan Koin Jagat tengah menjadi perbincangan hangat di Indonesia.
Mengusung konsep treasure hunt atau berburu harta karun secara offline, permainan ini menarik perhatian banyak orang.
Meski menggiurkan, Koin Jagat menuai kontroversi karena diduga merusak fasilitas umum di berbagai kota.
Kerusakan Akibat Perburuan Koin
Baca Juga: Pendaftaran Beasiswa LPDP 2025 Dibuka: Raih Kesempatan Studi dan Tunjangan Lengkap
Permainan Koin Jagat mengajak pemain untuk mencari koin emas, perak, dan perunggu di lokasi yang telah ditentukan melalui aplikasi Jagat.
Koin-koin ini dapat ditukar dengan hadiah uang tunai bernilai ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Namun, lokasi pencarian koin sering kali sulit dijangkau, menyebabkan kerusakan pada fasilitas umum seperti taman, trotoar, dan area publik di kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Bali.
Kerusakan ini diperparah oleh peningkatan jumlah peserta yang memburu hadiah menarik tersebut, sehingga memicu perhatian masyarakat dan pemerintah.
Baca Juga: Man City Imbang Lawan Brentford: Cedera dan Drama Rumah Tangga Guardiola
Menkomdigi Ambil Tindakan
Fenomena ini membuat Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, angkat bicara.
Beliau menyatakan bahwa pemerintah sedang meninjau aplikasi ini untuk memastikan kepatuhannya terhadap aturan yang berlaku.
"Pagi ini kami sudah berkoordinasi dengan Wakil Menteri, Pak Angga Raka, untuk menindaklanjuti aplikasi ini. Saya baru menerima masukan, jadi kita akan pelajari dulu," ujar Meutya pada Senin, 13 Januari 2025, di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta.
Menkomdigi juga melibatkan Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital, Alexander Sabar, untuk menyelidiki dampak dari permainan ini.