Kafenya Dipalak Preman, Ucok Baba : Saya Tidak Ingin Masah Pemalakan Itu Berlanjut Panjang

KONTENJATENG.COM - Kafe milik komedian Ucok Baba sempat viral pasca insiden pemalakan oleh seorang pria yang diduga preman.

Dalam video tersebut, terlihat seorang pria yang datang ke kafe milik Ucok Baba dan meminta sejumlah uang dengan besaran Rp 100.000 hingga Rp 500.000.

Ternyata preman tersebut sudah datang beberapa kali ke cafe milik Ucok Baba. Pertama meminta uang Rp1,5 juta dengan dalih ikatan pekerjaan.

Lalu datanglah pemalak lagi ke cafe milik Ucok Baba meminta uang Rp500.000 dan mencak-mencak.

"Di Rawa Geni gue anak orang kaya, tanya si Ayu nih. Gue anak orang kaya. Gue bukannya duit ngemis sama lu cok lu artis," kata preman sembari berteriak.

Baca Juga: Ditanya Kenapa Tidak Pasang Baliho Puan Maharani, Ganjar: Aku Mikir Covid Sik

Kemudian dengan nada tinggi, sang preman mengaku bahwa dia merupakan anak orang terpandang dan kaya di Rawa Geni.

"Jangan duit seratus, dua ratus, tiga ratus, gopek gedenya, gue anak orang kaya di Rawa Geni. Siapa yang nggak kenal gue di Rawa Geni," katanya.

Setelah tim jaguar berhasil meringkus preman tersebut, Ucok Baba mengaku ikhlas uangnya tak dikembalikan meski sudah dimaki-maki sebelumnya.

Bagi Ucok Baba, uang yang telah ia berikan kepada orang lain bukan lagi menjadi haknya.

"Duit saya mau dikembalikan nggak? Saya bilang jangan. Duit yang sudah saya kasih ke orang bukan hak saya lagi, itu hak orang lain," kata Ucok Baba seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal YouTube Indosiar.

Baca Juga: Dirkamtib Tinjau Kesiapan Blok Resiko Tinggi Lapas Semarang, Ini yang Disampaikan

Lebih lanjut, Ucok Baba juga tak ingin masalah pemalakan preman itu berlanjut panjang. Tim Jaguar sendiri mengatakan jika Ucok Baba tidak membuat laporan.

Diduga hal tersebut karena ia memikirkan kelangsungan usahanya. Namun pihak kepolisian sendiri akhirnya menindak lanjuti aksi pemalakan tersebut agar tidak lagi terulang.

"Sebenarnya Bang Ucok tidak melapor karena ya mungkin menyangkut kelangsungan usaha. Tapi polisi tidak memperbolehkan itu. Dan harus kita tindak lanjuti," kata Iptu Winam.