Kurangi Rebahan, dr Tirta Ungkapkan Dampak Buruk Terlalu Lama Rebahan Bisa Picu Serangan Jantung dan Stroke

photo author
- Jumat, 13 Agustus 2021 | 10:39 WIB
dr Tirta sebut rebahan terlalu lama itu berbahaya. /Instagram @dr.tirta
dr Tirta sebut rebahan terlalu lama itu berbahaya. /Instagram @dr.tirta

KONTENJATENG.COMDokter Tirta Mandira Hudhi di salah satu unggahan video di kanal Youtube Tirta PengPengPeng mengungkapkan, kebiasaan rebahan terlalu lama ternyata menyimpan dampak buruk seperti memicu terjadinya serangan jantung dan stroke otak.

"Serius, rebahan terlalu lama itu berbahaya. Rebahan terlalu lama itu kategori sedentary lifestyle, yaitu hidup nyantai," ujar Dokter Tirta, dikutip Zonajakarta.com dari kanal YouTube, 12 Agustus 2021.

Seperti diketahui, di masa pandemic Covid-19 ini pemerintah menghimbau kepada masyarakat untuk tetap dirumah. Kondisi ini menjadikan sebagian besar masyarakat lebih memilih untuk menikmati kesehariannya dengan bersantai di dalam rumah.

Oleh sebab itu tak sedikit masyarakat yang akhirnya terbiasa dengan rebahan sepanjang waktu.

Baca Juga: Karena Pelaku Pasar, Dolar AS Kembali Naik dan Euro Turun

Dokter yang saat ini tengah menjadi Relawan Penanganan Covid-19 itu juga mengungkapkan akan terjadi atrofi otot massa otot menyusut akibat rebahan terlalu lama dan tubuh jarang diajak untuk bergerak .

"Otot yang tidak pernah dilatih akhirnya tidak terbiasa menggunakan beban yang berat, jadi ketika gerak dikit aduh cepet capek, jalan dikit capek," ujar Dokter Tirta.

Adapun dampak yang lebih berbahaya dari terlalu lama rebahan yakni bisa memicu terjadinya serangan jantung dan stroke otak.

Pasalanya rebahan terlalu lama membuat lemak yang ada di dalam tubuh menimbulkan plak di pembuluh darah dan akhirnya pembuluh darah semakin menyempit.

Baca Juga: Cegah Kesalahan Baca Nomor Pelat Kendaraan yang Tertangkap Oleh Kamera, Warna Pelat Nomor Akan Diganti Putih

Jika hal ini terus terjadi dan penyempitan pembuluh darah tidak diatasi, maka akan mengakibatkan aliran darah menjadi terhalang.

“Akhirnya yang terjadi adalah pembuluh darah terblokade secara penuh. Kalau terjadi di otak namanya stroke ischemic,” ujar Dokter Tirta.

“Kalau di jantung, jantungnya nyeri, namanya cardiac arrest atau angina pectoris,” imbuhnya.

Baca Juga: Kemenkes Distribusikan Vaksin Moderna Kepada Masyarakat Seluruh Provinsi Di Indonesia

Selain menimbulkan penyakit jantung dan stroke otak, rebahan juga bisa meningkatkan resiko terjadinya diabetes mellitus.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Otong Fajari

Sumber: ZonaJakarta.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Mobil Keluarga Paling Diminati, Apa Saja Kriterianya?

Sabtu, 6 September 2025 | 21:40 WIB

CATAT! Daftar Harga Produk Starvie Indonesia

Rabu, 13 Agustus 2025 | 17:45 WIB
X