Sebelumnya, Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang melakukan pengawasan bahan pangan di pasar tradisional pada Ramadan ini. Hal itu untuk mengetahui sejauh mana tingkat kualitas keamanan pangan di Semarang selama Ramadan.
Dari hasil pengawasan, Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang menemukan 15-20 persen dari sampel bahan pangan yang dilakukan pengujian mengandung zat berbahaya.
Ada beberapa bahan pangan yang diambil sampel untuk dilakukan pengecekan antara lain bakmi, ikan asin, bakso, daging ayam, sayuran, hingga manisan.
"Kami ambil sampelnya terutama makanan basah dan langsung kami cek di mobil lab. Hasilnya kami menemukan sampel makanan mengandung bahan berbahaya diantaranya boraks dan formalin," papar Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Bambang Pramusinto.