Semarang Mulai Gelar Pembelajaran Tatap Muka, ini Catatan Komisi D DPRD

photo author
- Rabu, 1 September 2021 | 08:23 WIB
Laksanakan PTM, SDN Kalibanteng Kidul 01 terapkan sistem ganjil-genap./Dok.KontenJateng
Laksanakan PTM, SDN Kalibanteng Kidul 01 terapkan sistem ganjil-genap./Dok.KontenJateng

KONTENJATENG.COM – Sebanyak 442 sekolah di Kota Semarang, Jawa Tengah, menggelar pembelajaran tatap muka atau PTM mulai Senin 30 Agustus 2022 lalu.

Adapun rincian sekolah yang telah menggelar pembelajaran tatap muka di Kota Semarang terdiri dari 325 SD dan 44 SMP. Sementara untuk sekolah swasta terdiri atas 51 SD dan 22 SMP. Tak hanya itu, ada juga 40 taman kanak-kanak swasta dan negeri yang sudah mulai pembelajaran tatap muka.

Terkait pelaksanaan PTM tersebut, anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang Sifin Almufti memberikan sejumlah catatan.

Baca Juga: Jelang Pertandingan BRI Liga 1, Persela Lamongan Siapkan Berbagai Skema Permainan Untuk Hadapi PSIS

Menurut Sifin, dengan turunnya level di Semarang menjadi level 2, sudah sepantasnya Semarang mengadakan PTM.

“Terlebih di bulan April-Mei Disdik sudah pernah mengadakan uji coba dengan hasil yang bagus. Bagus dalam arti, prokesnya terjaga dan tidak menimbulkan cluster baru,”katanya dalam keterangannya, Rabu 1 September 2021 di Kota Semarang.

Baca Juga: PT LIB Gelar Managers Meeting : Izin Sudah Turun, BRI Liga 1 2021/2022 Lanjut Pada 3 September

Menurut Sifin, saat PTM, prokes tetap wajib dilakukan dan aturan maksimum siswa 50 % dari kapasitas juga harus dipenuhi, mengingat saat ini adalah masa transisi.

Selain itu, Sifin juga berharap Pemerintah Kota (Pemkot) segera menuntaskan vaksinasi untuk siswa.

“Saya berharap pemerintah kota Semarang segera menuntaskan vaksin untuk siswa, karena ini membangun mental optimisme termasuk buat orang tua yang masih ragu-ragu mengizinkan anaknya masuk sekolah,” jelas politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

Baca Juga: Jadwal Pertandingan BRI Liga 1 2020/2021 Pekan Kedua Akan Dimulai Tanggal 3-5 September 2021

Di sisi lain, Sifin mengatakan jika terpaksa masih ada anak yang belum bisa masuk, sekolah harus tetap melayani mereka dengan sistem blended learning.

“Blended learning, yaitu proses belajar mengajar dengan menggabungkan PTM dan virtual. Sehingga semua siswa tetap terlayani hak belajarnya,” tandasnya.

Selain itu, yang butuh dikondisikan orang tua dan sekolah adalah, selesai pembelajaran di sekolah, siswa langsung pulang.

Baca Juga: 5 Kode Redeem Free Fire Rabu 1 September 2021 : Dapatkan Diamond, Emote Push Up dan Baby Shark

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Arif Nugroho

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X