“Perusda ini masih sering rugi, memang relatif masih baru karena dibentuk 2018 lalu. Harapan kami Bumi Pandanaran Sejahtera bisa menemukan formula yang pas untuk bisa menghasilkan laba dan dividen,”tuturnya.
Menurut informasi yang dihimpun, Bumi Pandanaran Sejahtera, merupakan perusahaan daerah yang dibentuk pada 2018 lalu. Perusda ini memiliki lini bisnis percetakan dan rumah pemotongan hewan.
Sementara itu, Dirut PDAM Tirta Moedal Kota Semarnag, Yudi Indarto menambahkan, jika adanya pemberian diskon saat pandemi ini berpotensi jika perusahaan plat merah milik Pemkot Semarang merugi Rp 15 sampai Rp 16 miliar.
“Target pendapatan kami Rp 40 miliar, realiasi sampai September ini sudah Rp 31,8 miliar. Sisa empat bulan, saya yakin bisa terkejar,” tambahnya.
Yudi menjelaskan, kebutuhan air disaat pandemi saat ini cukup tinggi. Pun juga dengan pelanggan PDAM, dimana mereka lebih rajin mandi dan cuci tangan, sehingga tidak ada kesulitan dari sisi pendapataan.
“Efisiensi penagihan mencapai 90 persen, 10 sisanya dibayarkan pelanggan dua bulan sekali. Dari sisi kepatuhan saya kira bagus,”ucapnya.
Pemberian dividen sendiri adalah 55 persen dari pendapatan PDAM tahun ini, ia yakin jika PDAM bisa memberikan pemasukan ke Pemkot Semarang sebesar Rp 20 miliar lebih.
“Kita yakin bisa teralisasi, adanya diskon tidak pengaruh. Tetap kita upayakan dengan melakukan efisiensi program,”tambahnya.(ar/kj)