Pentingnya menjaga kesaktian Pancasila guna memerangi aksi intoleransi, radikalisme dan terorisme juga disampaikan Dekan Fakultas Hukum Undip Semarang, Prof. Dr. Retno Saraswati.
Ia mengatakan, Webinar tersebut bisa menjadi sarana membangun kesadaran dan ingatan akan pentingnya Pancasila. Terutama ancaman terhadap degradasi Pancasila dalam bentuk aksi-aksi intoleransi, radikalisme dan terorisme.
"Upaya ini patut disambut baik dan menjadi gerakan bersama, dalam upaya membangun situasi nasional yang damai dan memulihkan masyarakat yang berpotensi terpecah belah akibat kehilangan pegangan penting yaitu Pancasila," tegasnya.
Sementara, Deputi Bidang Pengkajian dan Materi BPIP, Prof FX Adji Samekto, mengatakan Pancasila bukanlah pepesan kosong yang dipaksakan menjadi dasar negara.
Tetapi, Pancasila merupakan rumusan landasan filosofis yang disiapkan untuk mencapai satu tujuan negara Indonesia yang adil dan makmur.
"Pancasila lahir dari kesadaran kebangsaan untuk mencari titik temu bersama, baik berupa kesadaran subjektif setiap orang, atau pun kesadaran alamiah bangsa yang mendiami wilayah nusantara. Termasuk kesadaran tentang perlawanan terhadap penjajahan secara bersama-sama," bebernya.
Ia mengatakan, suatu bangsa khususnya Indonesia memerlukan landasan ideologi bersama, yaitu Pancasila. Saat ini Pancasila menghadapi tantangan, yaitu hilangnya diskursus Pancasila dalam ranah publik.
"Ada diskursus ketika membicarakan landasan kepentingan dan tujuan bersama. Termasuk juga dalam merumuskan regulasi dan kebijakan bagi kemaslahatan masyarakat," ujarnya.