Kelompok 30 KKN Unika Soegijapranata Gelar Webinar Bahas Jamu dan Produk Herbal

photo author
- Selasa, 8 Desember 2020 | 19:22 WIB
WhatsApp Image 2020-12-08 at 18.47.22
WhatsApp Image 2020-12-08 at 18.47.22

"Dan yang pasti produk tersebut harus aman. Jadi sebuah produk harus  available dan reliable, yaitu keberadaannya memang ada dan bisa digunakan serta dijangkau oleh masyarakat," tegasnya.

Adapun tips-tips marketing atas suatu produk, di antaranya adalah suatu produk diharapkan tetap terhubung dengan pelanggan melalui media sosial, baik itu media sosial facebook, instagram, dan youtube.

Sedangkan untuk mengedukasi dan mensosialisasikan produk kepada pelanggan atau masyarakat maka harus melakukan update produk secara berkala. Hal itu bisa dilakukan dalam bentuk produk-produk baru atau benefit-benefit baru.

"Selain itu hendaknya kita menyertakan alamat yang bisa diakses atau landing page. Selanjutnya juga perlu untuk komunikasi dua arah seperti misalnya dengan follower, apabila kita memang posting produk pada sosmed yang menggunakan sistem follower," jelasnya.

Kemudian yang terakhir adalah penggunaan applikasi digital untuk membantu dari sisi cashless payment dan promosi.

Sedangkan, Dr Kristina Ananingsih dalam paparannya menyampaikan, mengenai pengembangan produk jamu dan herbal. Menurutnya, jamu adalah warisan leluhur dan sudah digunakan selama ratusan tahun.

"Sedangkan khasiat dan keamanannya adalah berdasarkan pengalaman secara turun temurun," katanya.

Ia menambahkan, jamu juga bisa menjadi fitofarmaka atau bisa dibuktikan secara klinis sebagai obat, namun membutuhkan waktu yang lama yaitu bisa kurang lebih 20 tahun. Sedangkan untuk jamu sebagai herbal berstandar hanya membutuhkan waktu sekitar 1 hingga 3 tahun.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X