Sementara calon Wali Kota Pekalongan nomor urut 2, A Afzan Arslan Djunaid atau yang akrab disapa Aaf mengatakan, sebenarnya nomor urut tidak berpengaruh terlalu signifikan. Tinggal bagaimana nomor tersebut dimaknai.
"Alhamdulillah kalau dapat nomer 1 itu baik, tetapi nomer 2 lebih baik. Kami maknai nomer 2 adalah dua periode, karena perjuangan kami belum selesai. Seperti penanganan banjir rob, teman-teman lihat sendiri banjir rob sudah berkurang signifikan. Walau dampak hujan masih ada genangan, tapi dengan dioperasikannya pompa jadi surut lebih cepat,'' ucap calon petahana ini.
Selanjutnya, Aaf juga menerangkan sejumlah capaian yang sudah diraih di bawah pemerintahannya pada periode sebelumnya.
Seperti masalah pembangunan Pasar Banjarsari baru juga sudah terselesaikan, dari bidang kesehatan 98 persen masyarakat tercover UHC dan dibiayai pemerintah, bidang pendidikan sudah menerapkan kurikulum Merdeka Belajar, serta reformasi birokrasi juga berjalan baik.
''Ini menandakan baik secara administrasi maupun pembangunan fisik Kota Pekalongan sudah berjalan sesuai target waktu dan anggaran. Waktu saya kemarin, kepemimpinannya hanya 3,5 tahun sehingga belum selesai dan masih banyak yang harus diselesaikan. Seperti banjir dan sampah itu akan menjadi perhatian kami,'' terang Aaf.
Ketua KPU Kota Pekalongan, Fajar Randi Yogananda bersyukur kegiatan pengundian nomor urut Pasangan Calon (Paslon) untuk Pilkada Kota Pekalongan 2024 berjalan dengan lancar. Setelah ini, tahapan selanjutnya yakni kampanye. Pihaknya meminta untuk masing-masing pasangan calon bisa melakukan kampanye sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.
''Usai pengundian nomor urut ini, kami berharap masing-masing Pasangan Calon (Paslon) agar bersabar dan menahan diri. Tahapan kampanye baru dimulai pada 25 September sampai dengan 23 November 2024,'' papar dia.
Pada kesempatan tersebut dilaksanakan juga Deklarasi Pilkada Damai, agar semua peserta Pemilu dan seluruh elemen masyarakat bisa tetap menjaga kondusivitas wilayah Kota Pekalongan, untuk terciptanya Pilkada yang damai. Selain itu, masing-masing Pasangan Calon (Paslon) juga diberikan 6 orang pengawal pribadi (Walpri) dari personel Polres Pekalongan Kota.
''Silahkan berkompetisi, yang terpenting harus jaga kondusivitas dan menjunjung tinggi nilai dan norma negara kita tercinta,'' imbuh dia.
Artikel Terkait
Mal Pelayanan Publik Diluncurkan, Polres Pekalongan Kota Layani Perekaman Sidik Jari Online
Dilirik Sejumlah Investor, Gedung Eks Sri Ratu dan Eks Atrium Kota Pekalongan di Jalan Merdeka Ditawarkan untuk Difungsikan Kembali
Ratusan Rakyat Kendal Gelar Aksi di Bawaslu, Pengamat: Menunjukkan Dukungan Publik untuk Dico-Ali
Sejumlah Eks Karyawan Toko Elshinta Elektronik Gugat Pemilik karena Diduga Halangi untuk Bekerja di Toko Saingan, Minta Vendor untuk Blacklist
Aksi Demo Eks Karyawan Konter Elshinta Berakhir Damai, Kedua Belah Pihak Sepakati Tak Perpanjang Permasalahan
Moda Transportasi Massal Belum Dibutuhkan di Kota Pekalongan Karena Keterbatasan Luas, Pemkot Masih Beri Perhatian pada Transportasi Konvensional
KPU Kota Pekalongan Telah Menetapkan Jumlah Daftar Pemilih Tetap di Kota Pekalongan untuk Pilwalkot 2024 Sebanyak 232.064 Pemilih
Salah Satu Calon Bupati Kudus Diduga Berstatus Mantan Napi, Pengamat: Tak Layak Jadi Pejabat dan Maju di Pilkada
Cegah Kebocoran PAD, Pemerintah Kota Pekalongan Dorong OPD Terapkan Penggunaan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah
Lantik Pengurus PWI Periode 2024-2027, Wali Kota Pekalongan Minta Wartawan Senantiasa Jaga Marwah Profesi