Faktanya setelah dilakukan pengecekan, memang terjadi pertemuan itu. Bahkan, dirinya mengaku sudah mendapatkan rekaman resmi acara dimaksud. Dimana para kepala desa ternyata dikumpulkan untuk kepentingan politik, yang diduga menjadikan Pilkada Jateng 2024 menjadi tercoreng karena ada indikasi kecurangan.
Ada usaha untuk mempengaruhi maupun mengarahkan dukungan ke salah satu pasangan calon (Paslon) tertentu. Pihaknya kemudian berkoordinasi dan melaporkan ke Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) untuk mengambil tindakan hukum.
Pihaknya berharap, Bawaslu dapat mengambil langkah tegas terhadap para kepala desa (Kades) yang telah melakukan perbuatan melawan hukum.
''Hal ini tentunya sangat menciderai pesta demokrasi di Jawa Tengah yang kembali tercoreng, setelah kejadian yang sama di Semarang yakni para Kades se-Kabupaten Kendal,'' jelas John Richard Latuihamallo.***
Artikel Terkait
Gelar Operasi JAGRATARA Tahap III, Keimigrasian Jateng Amankan 11 Orang WNA
Penerimaan Pajak Kota Pekalongan Telah Terealisasi Rp77,46 miliar atau Hampir 75 Persen di Triwulan Ketiga 2024
Warga Wuled Beramai-Ramai Demo di Kantor Kecamatan Tirto, Warga Tuding Camat Tirto Lindungi Kades Wuled yang Bermasalah dan Bertemu Secara Rahasia
Setelah Dapat Rekomendasi dari DPP PDIP, Gumelar Akhirnya Dilantik Jadi Wakil Ketua II DPRD Kota Pekalongan Periode 2024-2029
Kakanwil Kemenkumham Jateng Pastikan Tes CPNS Tahun 2024 Adil dan Transparan
Bawaslu Kota Pekalongan Lakukan Penertiban Alat Peraga Kampanye yang Melanggar Aturan Pemasangan, di Empat Kecamatan di Kota Batik
Pasangan Andika Perkasa dan Hendi Gelar Deklarasi Pengusaha Perkasa Hebat Jateng di Kota Pekalongan, Rangkul Para Peserta dari Gen Z dan Millenial
Pemuda Pancasila Kota Pekalongan Menyatakan Dukungan Bagi Aaf dan Hendi, Merupakan Dua Kadernya yang Maju di Pilkada 2024
Nusron Wahid Jadi Menteri, Pengamat: Awas Jangan Politisasi Program Pemerintah di Pilkada Kudus 2024
Relawan Andika - Hendi Gelar Turnamen Bola Voli