''Kami berharap peserta bisa memanfaatkan keterampilan kerja yang didapat dengan amanah, konsisten, dan mampu memenuhi garapan spek yang sesuai ketentuan dari dinas,'' terang dia.
Kepala DPUPR Kota Pekalongan, Bambang Sugiharto menyampaikan selama ini dirinya masih menemui di lapangan ketika ada kegiatan konstruksi, jarang sekali tukang pasang bata (bangunan) berasal dari Kota Pekalongan. Mereka justru banyak dari luar daerah.
''Ke depan, kami bertahap akan meningkatkan kualitas pekerja tukang konstruksi di Kota Pekalongan sehingga mereka dapat berperan dan andil mengerjakan pembangunan di Kota Pekalongan,'' papar dia.
Bambang menginginkan masyarakat Kota Pekalongan dapat menikmati hasil APBD, dan mampu menggerakan perekonomian yang ada dengan berkontribusi untuk pertumbuhan ekonomi di Kota Pekalongan.
''Untuk pelatihan yang pertama ini, kami menjaring peserta melalui media sosial dan ternyata banyak pendaftarnya. Hanya beberapa hari, kuota 40 sudah terisi," ucapnya.
DPUPR Kota Pekalongan ke depan masih berupaya lagi untuk menggelar bermacam-macam pelatihan, yang mudah-mudahan bisa dilaksanakan dengan menggandeng BLK Surabaya. Harapannya, secara bertahap bisa lebih meningkatkan kualitas dan kompetensi pekerja konstruksi di Kota Pekalongan.
''Untuk materi pelatihan dan sertifikasi tukang pasang bata (bangunan) ini yang diberikan berupa teori, tes wawancara, dan juga sesi praktik dengan mengambil lokasi yang bisa dimanfaatkan dengan baik,'' pungkas dia.