regional

Pimpinan Cabang GP Ansor Kota Pekalongan Gandeng Takmir Masjid Guna Edukasi Jamaah untuk Pilah Sampah Mulai dari Lingkungan Rumah Tangga

Rabu, 23 April 2025 | 23:16 WIB
PENGURUS BARU : Ketua PC GP Ansor Kota Pekalongan terpilih, Jihan Setia Bella bersama jajaran pengurus untuk periode kepengurusan 2025-2029, saat acara pelantikan di Hotel Dafam. (KONTENJATENG.COM/Arif Prayoga)

KONTENJATENG.COM - Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Pekalongan ikut serta dalam penanganan sampah yang ada di Kota Batik, usai ditetapkannya status darurat sampah di Kota Batik.

Keterlibatan Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Pekalongan dalam penanganan masalah sampah ini, merupakan instruksi langsung dari PCNU Kota Pekalongan.

Ketua PC GP Ansor Kota Pekalongan, Jihan Setia Bella, mengatakan pihaknya telah menjadi bagian dari satuan tugas (Satgas) khusus penanganan sampah yang berada di bawah komando dari PCNU Kota Pekalongan.

Baca Juga: Pemerintah Kabupaten Pekalongan Tolak Permintaan Kolaborasi Kota Pekalongan, untuk Membantu Pembuangan Sampah di TPA Mereka Secara Sementara

''Satgas ini dimotori langsung Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI), dan para kader PC GP Ansor Kota Pekalongan diminta ikut andil dalam penanganan sampah di Kota Batik. NU ingin menciptakan langkah nyata dalam menjawab situasi darurat sampah,'' ujar dia, usai dilantik menjadi Ketua PC GP Ansor Kota Pekalongan periode 2025-2029 di Hotel Dafam.

GP Ansor Kota Pekalongan akan bersinergi dengan Majelis Wakil Cabang (MWC) NU hingga ke level ranting. Setiap masjid di bawah koordinasi MWC NU akan menjadi pusat sosialisasi dalam penanganan sampah di masyarakat. 

Para takmir masjid akan digandeng dalam mengedukasi jamaah, untuk memilah sampah organik dan anorganik.

Baca Juga: DPR RI Rizal Bawazier Mengharapkan Pemda dan Dinas Terkait Lainnya Tindak Lanjuti Surat Kemenhub Terkait Pembatasan Truk Besar Melintas di Pusat Kota

''Kami akan gencar menyampaikan pentingnya memilah sampah, bagi jamaah masjid. Ini karena NU ingin mengubah sampah menjadi 'emas' atau 'berlian'. Edukasi ini tidak berhenti di masjid saja, tapi menyasar komunitas terkecil di lingkungan masyarakat,'' kata Jihan Setia Bella.

Contoh konkret datang dari Ranting GP Ansor Ranting Banyurip. Kader-kader Ansor di sana sudah lebih dahulu melakukan pengolahan sampah yang berdampak ekonomi. Sampah tidak lagi dibuang sia-sia, tetapi diolah menjadi produk bernilai manfaat ekonomis.

Baca Juga: Kepergok Buang Sampah Sembarangan, Warga Pringrejo di Pekalongan Barat Dikenai Sanksi Sosial untuk Kembali Pungut dan Kumpulkan Sampah Tersebut

''Sahabat-sahabat Ansor di Banyurip sudah membuktikan, bahwa sampah bisa menjadi berkah. Sampah organik akan jadi pakan ternak dan pupuk, sedangkan anorganik jadi barang kerajinan. Bahkan ada pengembangan untuk ternak maggot, yang mempercepat penguraian sampah organik,'' ungkap Jihan Setia Bella.

Langkah ini akan diharapkan dapat direplikasi di seluruh ranting GP Ansor Kota Pekalongan. Seluruh kader GP Ansor diinstruksikan secara langsung untuk memilah sampah di rumah masing-masing.

''Dari ribuan anggota GP Ansor, instruksi ini diharap menular dan dapat menjadi perilaku hidup baru di masyarakat,'' imbuhnya.***

Tags

Terkini