KONTENJATENG.COM - Para buruh rokok dari PT Urip Sugiharto Mitra Produksi Sigaret (MPS) di Panjang Baru, Pekalongan Utara, mendapatkan pelatihan kerja kewirausahaan yang diharapkan dapat membantu menambah penghasilan mereka.
Program pelatihan kerja ini menggunakan Dana Bagi Hasil Cukai dan Hasil Tembakau (DBHCHT) Tahun 2025 senilai Rp315.814.000 yang digunakan bagi 15 paket. Untuk satu paket pelatihan kerja kewirausahaan senilai mencapai Rp21 juta lebih, yang setiap paket diikuti 20 peserta.
Program ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan para buruh rokok di PT Urip Sugiharto Mitra Produksi Sigaret (MPS), dengan membekali keterampilan baru yang diharapkan bisa menjadi sumber penghasilan tambahan.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Pekalongan, Inggit Soraya, mengatakan paket pelatihan kali ini mencakup Kerajinan Tangan (Craft) dan Tata Rias (Kecantikan). Kegiatan berlangsung secara bwertahap, diawali dengan dua paket pelatihan untuk tata rias (kecantikan).
Pelatihan ini difasilitasi Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) Kota Pekalongan, bertujuan memberikan alternatif pendapatan usaha bagi buruh rokok di luar pekerjaan utama mereka.
''Kami berharap pelatihan ini bisa menjadi langkah awal bagi para buruh untuk menciptakan peluang usaha sendiri. Selain meningkatkan kreativitas dan keterampilan, ini juga dapat membantu perekonomian keluarga mereka,'' ujar Inggit Soraya, Selasa 10 Juni 2025.
Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) Kota Pekalongan, Betty Dahfiani Dahlan, menyampaikan peserta mendapatkan ransel, baju pelatihan kerja (wearpack), toolkit, bahan, modul, serta bantuan transportasi untuk mendukung jalannya pelatihan.
Pelatihan kerja juga mendatangkan dua narasumber dengan didampingi dua asisten, untuk masing-masing paket pelatihan kerja kewirausahaan tersebut.
Sementara untuk bidang pelatihan kerja kewirausahaan yang dipilih, berdasarkan usulan dari para buruh rokok di PT Urip Sugiharto Mitra Produksi Sigaret (MPS). Ini menjadikan kegiatan pelatihan kerja kewirausahaan diberikan sesuai dengan kebutuhan dan minat mereka.
''Pelatihan ini telah rutin diadakan setiap tahun sejak 2021. Dengan keterampilan yang mereka peroleh, para buruh ini diharapkan bisa mempraktekkannya setelah jam kerja, sehingga memiliki sumber penghasilan tambahan,'' ungkap Betty Dahfiani Dahlan.