KONTENJATENG.COM - Sorot lampu halogen memancar di sejumlah sudut di halaman kompleks kantor Setda Kota Pekalongan, di mana seratusan orang hadir pada Senin 22 September 2025 malam.
Mereka datang dan berkumpul di sana untuk mengikuti kegiatan pelantikan pejabat, sebagai bagian dari mutasi, promosi, dan rotasi jabatan di lingkungan Pemerintah Kota Pekalongan. Lokasi pelantikan berada di antara bangunan-bangunan gedung Pemerintah Kota Pekalongan dan DPRD Kota Pekalongan yang telah terbakar dan menyisakan puing-puing saja.
Berpakaian batik rapi, 56 pejabat yang mengikuti acara pelantikan telah berbaris sejak pukul 20.00. Mereka dengan khidmat mengikuti proses pelantikan dari awal hingga akhir dengan berdiri, termasuk Wali Kota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid, Wakil Wali Kota Pekalongan Hj Balgis Diab, Sekda Kota Pekalongan Nur Priyantomo, beserta pejabat-pejabat lain yang turut hadir.
Baca Juga: Targetkan Cetak SDM Unggul, Bersertifikasi dan Mandiri, Pemerintah Kota Pekalongan Berikan Pelatihan Kompetensi Kepada 144 Warga
''Pelantikan ini sedikit berbeda dari segi tempat. Biasanya di hall Ruang Jlamprang, tapi setelah peristiwa kebakaran maka akhirnya digelar di halaman Setda Kota Pekalongan. Kami ingin memaknai ini, sebagai usaha untuk ASN agar harus tetap bekerja keras. Tidak ada waktu lagi untuk duduk dan ngopi-ngopi santai, karena tugas semakin banyak dan berat,'' ujar Aaf, sapaan akrab Wali Kota Pekalongan.
Adapun rincian 56 pejabat dilantik dalam rotasi, mutasi, dan promosi jabatan yaitu, Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPT) ada 12 orang, yakni Drs Tjuk Kushindarto menjabat Kepala Dindukcapil, Andrianto menjadi Kepala Bapperida, Sugiyo sebagai Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda, dan Bambang Sugiarto sebagai Kepala DKP.
Kemudian ada Sriyana menjabat Kepala DPMPPA, Cayekti Widigdo sebagai Kepala BPKAD, Sri Budi Santoso menjadi Staf Ahli Bidang Pembangunan Ekonomi Keuangan, Supriono sebagai Asisten Administrasi Umum, Joko Purnomo sebagai Kepala DLH, Puji Winarti sebagai Kepala Dinkes, Widarjanto sebagai Sekretaris DPRD, serta Slamet Budiyanto sebagai Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat.
Untuk Administrator sebanyak 9 orang, di antaranya Iskandar menjadi Sekretaris Dishub, M Lutfi menjabat Sekretaris Dindukcapil, dan Junaenah sebagai Kabid Pelayanan Pendaftaran Penduduk Dindukcapil.
Selanjutnya ada Moch Ikrar Udin selaku Kabid Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan dan Pemanfaatan Data Dindukcapil, Nugroho Hepi Kuncoro sebagai Sekretaris Dindagkop-UKM, Indah Budiarti sebagai Sekretaris DKP, serta Nur Agustina menjadi Sekretaris Dinsos-P2KB.
Sedangkan jabatan pengawas ada 13 orang, yakni Imam Syahbuddin Anwar menjabat Kasubag Umpeg Kecamatan Pekalongan Utara, Nanang Adi Pramono sebagai Kasi Trantib Satpol P3KP, dan Sulistiyaningrum menjadi Kasubag Renval Dinperkim. Sementara itu, kepala puskesmas yang baru dilantik yaitu drg Eltanin Kumala Dewi sebagai Kepala Puskesmas Tondano.
Selain itu, terdapat pula 21 pejabat fungsional PPPK yang dilantik, Ananta Prawira Utama selaku Guru Ahli Pertama Guru Penjasorkes SMP Negeri 4, Arum Setyorini menjadi Nutrisionis Puskesmas Tondano, dr Boy Utomo sebagai Dokter Muda Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif RSUD Bendan, serta drg Intan Kumala Sari menjabat Dokter Gigi Ahli Pertama di Puskesmas Dukuh.
Disamping itu, terdapat 5 pejabat yang turut menerima SK Plt Kepala Dinas, yakni Supriono sebagai Plt Kepala Dindagkop-UKM, Wismo Aditiyo menjabat Plt Kasatpol P3KP, Andrianto selaku Plt Kepala DPUPR, Mahbub Syauqi menjadi Plt Kepala Dinarpus, dan Khaerudin sebagai Plt Kepala Dinperkim.
Aaf menegaskan, semua pejabat yang baru saja dilantik diminta harus segera beradaptasi di posisi barunya agar roda pemerintahan tetap berjalan dengan optimal.
''Saya yakin mereka bisa, karena semuanya orang-orang yang kompeten. Saat ini hanya mutasi di tingkat eselon II, namun saat ini masih ada sembilan kepala dinas yang kosong. Nantinya, pengisian akan segera dilakukan lewat mekanisme lelang jabatan atau assessment untuk mengisi kekosongan jabatan itu, agar pelayanan publik tidak terhambat,'' terang Aaf.
Aaf juga berpesan agar para pejabat tidak hanya melihat jabatan sebagai posisi struktural semata, melainkan juga amanah untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Ditegaskannya kembali, pelantikan di depan puing-puing bangunan gedung yang mengelilingi Halaman Setda merupakan pengingat bersama, jika Kota Pekalongan butuh kerja keras, sinergi, kolaborasi, dan dedikasi tinggi.
Afzan menekankan, untuk pejabat di eselon II agar bisa memprioritaskan acara-acara mana saja yang harus dihadiri dan tidak diwakilkan.
''Jangan terlalu sering mewakilkan. Koordinasi tentunya akan lebih enak, kalau dilakukan langsung dengan pengambil keputusan,'' jelas Aaf.***