regional

Realisasi Investasi di Jawa Tengah Semester I 2021 Mencapai Rp 25,3 Triliun

Minggu, 15 Agustus 2021 | 14:22 WIB
Kepala DPMPTSP Jateng Ratna Kawuri./jatengprov.go.id/dok

KONTENJATENG.COM-Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Tengah mencatat realisasi pada semester I/2021 mencapai Rp25, 3 triliun. Hal itu menunjukkan tren positif kendati pandemi masih belum usai.

Kepala DPMPTSP Jateng Ratna Kawuri mengatakan, capaian investasi sebagaimana dirilis Kementerian Investasi / Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), pada triwulan II tahun 2021, capaian dari realisasi investasi di Jawa Tengah sebesar Rp13,02 triliun.

Itu terdiri dari penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp5,26 triliun, dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sekitar Rp7,76 triliun.

Baca Juga: Ganjar HUT ke-71 Provinsi Jawa Tengah Harus Menjadi Momentum Refleksi Untuk Menuju Yang Lebih Baik

Ini yang terkait dengan triwulan II. “Apabila secara total semester I di 2021, capaian investasi di Jawa Tengah ini Rp 25,3 triliun,” kata Ratna di Semarang, Sabtu (14/8/2021).

Menurutnya, kalau dibandingkan dengan year on year (yoy) tahun 2020 secara total di semester ini memang mengalami penurunan. Tapi kalau dilihat pada perkembangannya dari triwulan I, hingga triwulan II, ini terjadi peningkatan. Atau, jika dibandingkan antara triwulan II tahun 2020 dengan triwulan II tahun 2021 ini juga terjadi peningkatan.

“Kalau kita bicara dampak Covid-19 pandemi yang menekan luar biasa ini, sebenarnya kalau dari catatan investasi kita ini, realisasi investasi kita pada waktu belakangan, menunjukkan tren positif,” sambungnya.

Yang artinya, kata Ratna, penangan Covid-19 selama ini sudah berada di jalur yang benar (on the right track). Sehingga, itu bisa menyelaraskan antara penanganan Covid-19 dengan pemulihan ekonomi.

Pihaknya mencatat pula untuk bidang usaha yang memberikan kontribusi besar, yaitu dari PMA di bidang usaha energi, meliputi listrik, air, dan gas. Tren berikutnya, adalah bidang usaha alas kaki.

Baca Juga: Bupati Juliyatmono : Saya masih ngeman, sayang pada anak-anak pelajar jika harus diberlakukan PTM

“Karena kebanyakan kan di Jawa Tengah ini memang potensial sekali untuk industri manufaktur yang terkait dengan produksi alas kaki,” terangnya.

Adapun jika dari sektor PMDN, kontribusi terbesar adalah dari industri mineral nonlogam. Bidang usaha yang berkontribusi besar itu berasal dari sejumlah daerah di Jateng. Pemprov mencatat daerah itu masih didominasi oleh daerah pantura, seperti Kabupaten Jepara, Kota Semarang, Kabupaten Kendal. Untuk PMDN Kabupaten Grobogan dan Cilacap.

Menurut Ratna, dominasi daerah pantura itu tak lepas dari infrastruktur di wilayah pesisir pantai utara yang telah representatif. Seperti halnya adanya pelabuhan, dan juga jalan tol di wilayah pantura. Hal itu juga tak lepas dari pembangunan yang dicanangkan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan wakilnya Taj Yasin Maimoen.

“Prinsipnya adalah peningkatan investasi yang berkualitas yang inklusif. Artinya istilah beliau itu no one left behind. Kemudian arahnya ke daerah barat, daerah selatan. Maka pembangunan arahnya banyak ditingkatkan di daerah-daerah pantai selatan,” tuturnya.

Baca Juga: Gus Yasin Pastikan Insentif Pengajar Agama Di Jawa Tengah hingga 2022

Hal itu dilakukan guna lebih meningkatkan investasi secara merata, atau penyebarannya bisa secara merata.

Halaman:

Tags

Terkini