KONTENJATENG.COM - Optimalkan program pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan pada Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara, Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah melakukan terobosan dengan membangun industri garmen.
Salah satunya dilakukan di Rumah Tahanan Kelas I Surakarta. Menggandeng pihak ketiga, Rumah Tahanan Negara Kelas I Surakarta berhasil mewujudkan hal tersebut.
Istimewanya, pabrik garmen ini merupakan pabrik pertama di Jawa Tengah yang dibangun di dalam Lapas atau Rutan.
Baca Juga: Dies Natalis USM ke 34, Dosen dan Tendik Breprestasi Dapat Penghargaan
Target utamanya jelas, memberikan bekal keterampilan guna meningkatkan kualitas dan mengembangkan potensi WBP sehingga menjadi manusia yang lebih baik dan produktif, hingga pada saatnya nanti kembali, dapat diterima dan berguna di tengah-tengah masyarakat.
Pembangunan pabrik ini pun tidak sekedarnya saja. CV Amura Pratama sebagai mitra kerja menetapkan standar yang tinggi dalam pembangunan pabrik tersebut.
Ruang Bimbingan Kegiatan Rutan Surakarta direnovasi dan ditata ulang sesuai standar, kriteria, dan mekanisme kerja layaknya sebuah pabrik pada umumnya. Yang pasti, semua dikelola secara profesional.
Baca Juga: Ribuan Ibu Hamil di Brebes Disuntik Vaksin, Kenapa?
Hasilnya, semua sarana dan prasarana penunjang lengkap terpenuhi. Mulai dari instalasi listrik, kursi dan meja kerja, hingga puluhan mesin jahit. Semua dilakukan untuk menjadi mutu hasil produksi.
Dalam menentukan Sumber Daya Manusia pun, Rutan Surakarta tidak main-main. Seperti yang disampaikan Kepala Rutan Kelas I Surakarta, Urip Dharma Yoga.
"Ratusan WBP Rutan Surakarta lebih dulu diseleksi melalui Assement Risiko yang dilakukan oleh Pembimbing Kemasyarakatan Balai Pemasyarakatan Kelas I Surakarta," jelasnya, Jumat (20/8/2021).
Baca Juga: Istri Walikota Pekalongan Bagikan Santunan Kepada 86 Anak Yatim Piatu SD dan SMP
Untuk pembekalan skill dasar, Rutan Surakarta bekerjasama Balai Diklat Industri Yogyakarta untuk memberikan pelatihan bersertifikasi kepada WBP yang telah diseleksi.
Dari pelatihan tersebut WBP memperoleh keterampilan dasar operasional garmen seperti pemotongan pola bahan, menjahit melalui mesin, serta pengetahuan mengenai tata kelola sebuah pabrik garmen.
Karena dikelola secara profesional, tidak mengherankan bila Pabrik Garmen Rutan Surakarta langsung kebanjiran pesanan. Pada Agustus ini, mereka telah menerima pesanan berupa goodie bag sebanyak 3.900 pcs dari masyarakat.
Artikel Terkait
Gelaran MotoGP Malaysia 2021 Dibatalkan, Ini Alasannya
Bupati Wonosobo Tinjau Pembangunan Jalan Tembus Dieng, Lewat Mana Saja?
Ini Asal Usul Fenomena Blue Moon atau Bulan Biru, Akan Muncul Pada 22 Agustus 2021
Bupati Kendal Bangkitkan Pariwisata, Dua Desa Wisata di Kabupaten Kendal Lolos 300 Besar
Menpora bersama FIK Unnes Pecahkan Rekor MURI Senam Stay at Home Dikuti 1.015 Mahasiswa Baru
Satpol PP Kota Semarang Segel Kos Anugerah, Diduga Jadi Tempat Mesum Muda Mudi