Banjir Masih Terjadi, Bakal Calon Wakil Wali Kota Ady Setiawan Tawarkan Konsep Sabuk Semarang

photo author
- Minggu, 2 Juni 2024 | 17:07 WIB
Banjir sedang menggenangi puluhan titik wilayah di Kota Semarang. /Dok Humas (  )
Banjir sedang menggenangi puluhan titik wilayah di Kota Semarang. /Dok Humas ( )

Baca Juga: Ramai Dipasangkan dengan Yoyok Sukawi, Ini Tanggapan Bakal Calon Wakil Wali Kota Ady Setiawan

“Sehingga dengan begitu, tidak semua kecamatan juga harus dibikin polder. Seandainya bisa kita arahkan airnya dengan gravitasi, kenapa harus pakai polder atau pompa,” tambahnya.

Menurut Mas Wawan, di Semarang ini banyak sekali ahli hidrologi yang tersebar di kampus-kampus besar yang mampu mewujudkan konsepnya itu.

“Tinggal bagaimana kita mengintegrasikan keilmuan tersebut di lapangan,” tukasnya.

Kemudian secara kultur, menurut Mas Wawan, di Kota Semarang belum terbentuk kultur masyarakat yang peka terhadap persoalan banjir.

Pemkot Semarang memiliki pekerjaan rumah untuk membentuk kultur tersebut melalui edukasi dan sosialisasi.

Baca Juga: Peduli Pendidikan, Bakal Calon Wakil Wali Kota Ady Setiawan Salurkan Beasiswa di Semarang dan Indramayu

“Pemkot harus terus menerus sosialisasi tentang bahaya membuang sampah sembarangan, membangun rumah sembarangan di lahan yang tidak seharusnya, dan pembangunan jalan yang tidak sesuai ketentuan,” bebernya.

Terkait dengan sampah, Wawan mengatakan bisa dibuatkan mikro industri pengelolaan sampah agar sampah ini bisa didaur ulang.

Pengalaman Mas Wawan di Kabupaten Indramayu Jawa Barat, sampah itu bisa diolah menjadi briket atau solar sintetis. Kalau di Jakarta bisa menjadi listrik.

“Di Kota Semarang potensi sampah yang mencapai 1 juta kubik perhari itu bisa diolah seperti itu. Nah selain itu adapula gerakan reboisasi, pembuatan biopori-biopori, dan lainnya untuk membangun kultur penanganan banjir,” tandasnya.

Baca Juga: Dewan Syuro PKB Dukung Ady Setiawan, DPC PKB : Timsesnya Berarti Jalan

Maka dari itu, Mas Wawan mengatakan perlu ada instrument hukum yang mencakup substansi pengendalian banjir, strukturnya, dan kulturnya. Sehingga misi ini bisa dijalankan mulai dari tingkat RT, RW, Kelurahan hingga wilayah Kecamatan. (**)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Otong Fajari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X