KONTENJATENG.COM - Agustina, Wali Kota Semarang, menegaskan pentingnya tata kelola yang profesional dan upaya penyelamatan lingkungan dalam implementasi proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Semarang Barat melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Hal ini disampaikan Agustina saat menjadi panelis dalam Program SINERGI Tahap I Bagian Kedua di Kementerian Keuangan, Selasa (27/5).
"Yang lebih penting dari kita hari ini, anak-anak muda di Kota Semarang merasa bahwa keputusan Pemerintah Kota Semarang pada saat itu (untuk memulai KPBU) adalah untuk menyelamatkan penurunan daratan yang sudah semakin memprihatinkan," ungkap Agustina.
Baca Juga: Wujudkan Pajak Berkeadilan dan Transparan, Pemkot Semarang Usulkan Revisi Perda Pajak
Dengan prinsip tata kelola yang profesional dan mengupayakan penyelamatan lingkungan, maka proyek SPAM ini juga memungkinkan industri-industri besar di kota Semarang bisa beralih dari penggunaan air bawah tanah ke air permukaan yang diolah. Langkah ini secara signifikan membantu mengurangi penurunan permukaan tanah akibat eksploitasi air tanah yang berlebihan.
"Jika menjadi sebuah sistem pengelolaan air minum dan menciptakan air yang cukup banyak, maka kita dapat mendistribusikan ke industri-industri besar yang selama ini menggunakan air bawah tanah," lanjut Agustina.
Dalam forum tersebut, Agustina juga memaparkan bagaimana KPBU tidak hanya mengatasi keterbatasan fiskal Pemerintah Kota Semarang dalam proyek SPAM yang bisa menelan anggaran hingga triliunan rupiah, namun juga menghadirkan tata kelola pembangunan infrastruktur yang lebih profesional.
Baca Juga: Universitas Semarang Gelar Wisuda ke-72, Luluskan 694 Mahasiswa
"Ada risiko (kemungkinan) berhasil dan tidak berhasil. Kalau ditangani oleh teman-teman yang lebih profesional tentu keberhasilannya jauh lebih tinggi. Tentu kata kelola pembangunannya jadi lebih bagus," kata Agustina.
Keberhasilan proyek SPAM Semarang Barat yang telah menjangkau 47.000 pelanggan dan bahkan berpotensi hingga 60.000, juga menunjukkan sinergi yang baik antara berbagai pihak.
Karenanya, Agustina menyampaikan apresiasi atas kerja sama konstruktif antara Pemerintah Kota Semarang (eksekutif dan legislatif), PDAM Kota Semarang, KPPIP, Kementerian Keuangan, Kementerian PUPR, PT. SMI, dan PT. PII, terutama dalam mengatasi tantangan pendanaan melalui skema KPBU yang inovatif.
Baca Juga: Hijaukan Kampung Simonet Baru, Bupati Pekalongan Fadia Arafiq Lakukan Aksi Tanam 275 Pohon
Program SINERGI sendiri merupakan inisiatif untuk mendorong transformasi pembangunan infrastruktur daerah, di mana keberhasilan SPAM Semarang Barat menjadi contoh bagaimana tata kelola KPBU yang baik dapat menghasilkan solusi infrastruktur yang tidak hanya memenuhi kebutuhan masyarakat tetapi juga berkontribusi pada upaya penyelematan dan pelestarian lingkungan.
Artikel Terkait
Profil dan Perjalanan Karir Xabi Alonso: Dari Gelandang Kelas Dunia ke Pelatih Real Madrid
Perbandingan PCX Roadsync dan Nmax Turbo, Mana yang Lebih Baik?
Korps Sukarela USM Distribusikan Bantuan untuk Korban Banjir di Demak
Hijaukan Kampung Simonet Baru, Bupati Pekalongan Fadia Arafiq Lakukan Aksi Tanam 275 Pohon
Dialog Santai, Rektor USM Dr Supari Serap Aspirasi Hingga Tampung Tampung Keluhan Mahasiswa
Dewan Apresiasi Dinas Perdagangan Libatkan Linmas dalam Penarikan Retribusi
Dinas Perdagangan Kota Semarang Bakal Libatkan Linmas dalam Memaksimalkan Potensi PAD
Tekan Angka Pelanggaran Keimigrasian, WNA Wajib ke Kantor Imigrasi Untuk Perpanjangan Izin Tinggal
Universitas Semarang Gelar Wisuda ke-72, Luluskan 694 Mahasiswa
Wujudkan Pajak Berkeadilan dan Transparan, Pemkot Semarang Usulkan Revisi Perda Pajak