Persalinan Tanpa ILA di RSI Sultan Agung Semarang Picu Konflik Antara Dokter dan Keluarga Pasien

photo author
- Selasa, 16 September 2025 | 13:53 WIB
Persalinan Tanpa ILA di RSI Sultan Agung Semarang Picu Konflik Antara Dokter dan Keluarga Pasien
Persalinan Tanpa ILA di RSI Sultan Agung Semarang Picu Konflik Antara Dokter dan Keluarga Pasien

KONTENJATENG.COM– Perselisihan antara dokter RSI Sultan Agung Semarang, dr Astrandaya Ajie, dengan keluarga pasien persalinan, Dias Saktiawan, terus bergulir meski pihak keluarga sudah menyampaikan permintaan maaf.

Direktur RSI Sultan Agung, dr Agus Ujianto, menerangkan bahwa kasus ini bermula saat istri Dias, dosen Fakultas Hukum Unissula, dijadwalkan menjalani persalinan pada Jumat (5/9/2025). Jadwal tersebut ditetapkan setelah melalui konsultasi dengan dokter S dan dr Astrandaya Ajie.

Baca Juga: Pemkab Tegal Jajaki Pembentukan Kantor Imigrasi, Masyarakat Tak Perlu Lagi ke Luar Daerah

Mengacu pada kondisi medis sang ibu yang pernah mengalami keguguran, keluarga memilih metode Intra Lumbar Analgesia (ILA) untuk mengurangi rasa sakit sekaligus menekan risiko komplikasi.

“Prosedur ILA ini sudah disepakati melalui perjanjian tertulis antara keluarga pasien dan dokter Astrandaya Ajie,” jelas Agus dalam konferensi pers di Aula RSI Sultan Agung, Senin (15/9/2025).

Namun, ketika persalinan berlangsung, pasien justru melahirkan tanpa prosedur ILA. Proses kelahiran ditangani oleh dokter S dan tim medis rumah sakit karena dokter Astrandaya datang terlambat.

“Ketika dokter Astra tiba di rumah sakit, proses persalinan sudah selesai sehingga ILA tidak mungkin dilakukan,” ungkap Agus.

Baca Juga: Tangkal Tindak Kriminalitas dan Jaga Kondusifitas Wilayah, Koramil 13/Banyuputih Ajak Warga untuk Giat Meronda dan Berjaga di Pos Kampling

Ketidaksesuaian pelaksanaan prosedur ini memicu kemarahan keluarga pasien. Padahal, metode ILA dipilih untuk menjamin keselamatan ibu dan bayi.

Agus menambahkan bahwa pihak rumah sakit sebenarnya sudah memfasilitasi mediasi dengan menghadirkan keluarga pasien, tim medis, IDI Jawa Tengah, IDI Kota Semarang, Komite Medik, serta dekan fakultas kedokteran dan hukum.

“Dalam pertemuan itu, saudara Dias menyampaikan terima kasih kepada dokter S dan dr Astra serta meminta maaf secara langsung. Namun, dokter Astra tidak hadir,” jelasnya.

Baca Juga: OJK ‘Paksa’ Lembaga Keuangan Aktif Dukung Perkembangan UMKM Lewat Aturan Baru, Demi Tercapainya Pemulihan Ekonomi Secara Nasional

Hingga kini, persoalan tersebut masih menyisakan tanda tanya publik terkait prosedur medis dan koordinasi antara tenaga kesehatan dengan keluarga pasien.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Arif Nugroho

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X