SEMARANG - Mendekati masa pencoblosan Pemilu 2024, terlihat Ketua dan Sekretaris Wilayah Sapma Pemuda Pancasila (PP) berbeda pilihan. Meski begitu, hal tersebut tidak mempengaruhi kekompakan dalam berorganisasi.
"Saya rasa ini hal yang wajar, setiap orang berhak untuk menentukan pilihannya dalam Pilpres pada tahun ini. Itu tidak mempengaruhi kami dalam berorganisasi di Sapma PP. Terlebih lagi memang tidak ada instruksi resmi secara kelembagaan untuk menentukan pilihan pada salah satu pasangan capres," kata Bagus P. Raharjo, Ketua Sapma PP Jateng, baru-baru ini.
Senada, Sekretaris Wilayah Sapma PP Jateng Mukhlis Reza Sukmana mengakui Sapma merupakan organisasi yang besar karena memiliki kader yang banyak.
"Dengan jumlah luar biasa yang menjadi simpatisan, anggota, bahkan tokoh di berbagai partai politik, sesuai dengan istilah yang kami kenal dengan tidak kemana-mana tapi ada dimana-mana. Hal itu menunjukkan bahwa kita dalam berorganisasi sangat demokratis," tegas Mukhlis.
Sebagai informasi, dalam perhelatan Pilpres 2024, sudah ada 3 pasang calon presiden dan wapres yang merupakan putra terbaik bangsa Indonesia.
"Momentum itu jangan sampai memecah belah, justru kita harus mengutamakan persatuan dan saling menghormati," kata Bagus lagi.
Baca Juga: Apa Sih Peran DPD RI? Simak Ulasannya Disini
Bagus menambahkan, "harapan kita semua, di masa yang akan datang, Indonesia akan menjadi bangsa maju dan unggul yang rakyatnya yang sejahtera. Untuk itu, Sapma PP Jateng mengajak anak-anak muda untuk menyalurkan hak pilihnya, jangan golput, dan tetap utamakan persatuan." **