KEBUMEN - Mendengar Kebumen, pasti berkaitan dengan daerah miskin. Namun, Budi Prasetyo selaku Kepala Unit Pengelolaan Pendapatan Daerah (UPPD) Kebumen menyangkalnya.
Bahkan, ia menegaskan bahwa Kebumen bukanlah daerah miskin. Hal itu terbukti dengan tingkat pembelian kendaraan bermotor yang cukup tinggi.
Datanya mencatat, pembelian kendaraan bermotor roda 4 atau lebih sejak Januari hingga 15 Mei sebanyak 309 unit. Sedangkan pembelian kendaraan bermotor roda 2 sebanyak 7.934 unit.
"Dari data itu membuktikan bahwa tidak benar kalau Kebumen itu daerah miskin. Karena, dari data pembelian kendaraan, masyarakat Kebumen masih mampu membeli kendaraan," katanya, dalam acara 'Sosialisasi Kepatuhan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor UPPD Kabupaten Kebumen' dengan tema 'Dari Pajak Kita Berpijak' di Balai Desa Banjararjo Kabupaten Kebumen, baru-baru ini.
Untuk itu, ia berharap, dengan perekonomian masyarakat Kebumen yang semakin baik, sektor pajak tetap menjadi kewajiban yang harus dibayar. Karena, dari pembayaran pajak itu, ada bagi hasil untuk Pemkab Kebumen dalam pembangunan daerahnya.
"Jadi, dengan rutin membayar pajak kendaraan, maka pembangunan daerah semakin lancar. Seperti untuk membangun jalan dan jembatan, fasilitas pendidikan, sektor pariwisata, dan lainnya," harapnya.
Hal itu juga diakui Anggota DPRD Jateng Bambang Eko Purnomo, saat menjadi narasumber di acara tersebut. Ia menilai tingkat kesadaran masyarakat perlu ditingkatkan, mengingat pentingnya pajak untuk daerah.
"Saya berharap masyarakat selalu taat membayar pajak. Jadi, jangan hanya mampu membeli motor atau mobil saja tapi juga mampu membayar pajak. Jangan lupa slogan, 'wani numpaki wani majeki' nggih," kata Bambang. **