KONTENJATENG.COM – BRI Regional Office (RO) Semarang, terus memperkuat perannya sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam menggerakkan ekonomi kerakyatan melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Hingga Oktober 2025, RO Semarang telah menyalurkan KUR sebesar Rp.14,02 Triliun.
Hari Basuki, Regional Chief Executive Officer (RCEO) Semarang mengatakan, sebagian besar penyaluran KUR didominasi oleh KUR Sektor produksi yang tercatat sebesar Rp.6,53 Triliun atau sebesar 47% dari total penyaluran hingga Oktober 2025.
Sektor produksi yang dimaksud mencakup bidang pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan industri pengolahan.
Baca Juga: Imigrasi Resmi Luncurkan Sistem Kerja TPI dan Pedoman Analisis Penumpang
Dengan pembiayaan yang memadai dan akses permodalan yang lebih mudah melalui KUR, pelaku usaha di wilayah Semarang memiliki kesempatan lebih besar untuk meningkatkan kapasitas usahanya, membuka lapangan kerja dan memperkuat daya saing ekonomi daerah.
Selain itu KUR menjadi wujud nyata dari komitmen BRI yang sejalan dengan Astacita Pemerintah dalam memperkuat struktur ekonomi nasional melalui pemberdayaan UMKM, memperluas kesempatan kerja, serta mendorong pemerataan pembangunan.
“Ini merupakan upaya nyata BRI dalam mendukung perekonomian masyarakat di wilayah Semarang melalui penyaluran pendanaan usaha. Kami juga melihat ada banyak potensi di wilayah Semarang yang tentunya BRI memliki peran untuk mendukung pelaku usaha dalam pendanaan usaha maupun peningkatan kapasitas usaha” ungkapnya.
Ia menambahkan, dukungan BRI tidak hanya sebatas penyaluran dana, tetapi juga mencakup pemberdayaan dan pendampingan usaha dan edukasi finansial agar para debitur dapat mengelola usahanya secara berkelanjutan dan bertanggung jawab.
Hal ini sejalan dengan visi BRI untuk menjadi mitra terpercaya dalam memberdayakan ekonomi kerakyatan, khususnya di daerah-daerah yang memiliki potensi unggulan.
“Kami berkomitmen untuk terus mendampingi dan membantu pelaku UMKM, tidak hanya berupa modal usaha saja tapi juga melalui pelatihan-pelatihan usaha dan program pemberdayaan lainnya. Kami juga terus mengedukasi pelaku usaha untuk melek digital dan memanfaatkan platform-platform penjualan online sehingga bisa mendorong kapasitas usaha dan bisa naik kelas” tegasnya.
Artikel Terkait
Imigrasi Semarang Deportasi WN Kenya Eks-Narapidana Narkotika
Produksi Ikan Jateng Capai 965 Ribu Ton, Mohammad Saleh Tekankan Dukungan untuk Nelayan
Sujarwanto Dwiatmoko Terpilih Aklamasi Ketua KONI Jateng 2025–2029
USM Dorong Pemberdayaan Nelayan Pesisir Lewat Program RSF di Demak
Gelar Sosialisasi, KPP Pratama Pekalongan Tekankan Pentingnya Aktivasi Akun dan Kode Otorisasi Coretax bagi Wajib Pajak
DPRD Jateng Apresiasi Pembangunan Irigasi, Panen Gabah Capai 11,36 Juta Ton
Yellow Fun Walk Golkar Jateng Meriahkan HUT ke-61 dengan Kampanye Hidup Sehat
Pemkot Pekalongan Bersama PIP Coba Bantu UMKM Naik Kelas, Salah Satunya Melalui Perayaan Pasar Rakyat UMi di Lapangan Mataram
DPRD Jateng Gelar Fun Run, Mohammad Saleh: Perkuat Relasi dengan Masyarakat
Imigrasi Resmi Luncurkan Sistem Kerja TPI dan Pedoman Analisis Penumpang