KONTENJATENG.COM - Pemerintah Kota Pekalongan bekerja sama dengan Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Kementerian Keuangan, berupaya membantu tumbuh kembangnya UMKM di Kota Batik agar dapat semakin naik kelas dengan memperkenalkan produk-produknya kepada masyarakat luas.
Salah satu sarananya dengan memberikan fasilitas pameran produk di Pasar Rakyat UMi (Ultra Mikro) yang berlangsung selama tiga hari, Jumat–Minggu, 21–23 November 2025, di Lapangan Mataram Kota Pekalongan.
Upaya ini merupakan bagian dari penguatan kepada sektor UMKM yang coba terus dilakukan Pemerintah Kota Pekalongan dengan berbagai instansi terkait lainnya, dalam usaha memaksimalkan UMKM agar mampu naik kelas, sehingga produknya tidak hanya dikenal dan dikonsumsi di tingkat lokal namun mampu lebih meluas.
Wakil Wali Kota (Wawalkot) Pekalongan, Balgis Diab mengapresiasi atas dipilihnya Kota Pekalongan sebagai salah satu lokasi penyelenggaraan Pasar Rakyat UMi (Ultra Mikro). Kegiatan ini, kata dia, memberikan manfaat besar karena tidak hanya menyediakan wadah promosi, tetapi juga sarana pembinaan terpadu bagi UMKM.
''Adanya Pasar Rakyat UMi ini, UMKM tidak hanya menjual produknya saja, tetapi mendapatkan pembinaan dan edukasi, agar bagaimana mereka bisa naik kelas,'' ujar dia.
''Jika mereka sudah punya produk terbaik, nanti dibantu bagaimana cara mengekspor ke luar negeri, termasuk dari sisi pembiayaannya,'' jelas dia.
Baca Juga: Pegadaian Kanwil XI Semarang Dukung Bulan Inklusi Keuangan Dengan Program Gadai Peduli Fase 12
Balgis Diab bersama rombongan juga berkeliling meninjau sejumlah stan dan memborong berbagai produk lokal.
Mulai dari produk susu, makanan-minuman khas Pekalongan seperti megono dan soto tauto, batik warna alam, hingga stand perbankan dan OPD.
“Pasar rakyat ini berbeda dengan biasanya. Selain ramai dan lengkap, ini juga mampu mendongkrak perekonomian Kota Pekalongan maupun nasional,” tambahnya.
Direktur Hukum dan Manajemen Risiko pada Pusat Investasi Pemerintah (PIP), Imaduddin mengatakan penyelenggaraan Pasar Rakyat UMi (Ultra Mikro) merupakan upaya PIP untuk menggerakkan UMKM melalui pembiayaan ultra mikro yang mudah, cepat, dan murah.
"Tujuan acara ini adalah menggerakkan UMKM baik dari sisi program pembiayaan maupun penguatan ekonomi di Kota Pekalongan. Kami punya mitra berupa koperasi yang dibiayai PIP. Pembiayaan kami memiliki margin yang sangat murah, hanya 4 persen efektif per tahun, di bawah KUR. Kami ini ibaratnya adik-kakak dengan KUR,” terangnya.
Terkait teknis penyelenggaraan, Imaduddin memaparkan bahwa, Pasar Rakyat UMi di Kota Pekalongan diikuti 49 stan, terdiri atas 9 stan kuliner, 17 stan fashion dan aksesoris, 1 stan kecantikan, Stan layanan kementerian, Taspen, BUMN, dan berbagai mitra lainnya.
Dikatakan, anggaran penyelenggaraan Pasar Rakyat UMi (Ultra Mikro) di Kota Pekalongan mencapai ratusan juta rupiah.
Ditambahkannya, Kota Pekalongan dipilih sebagai lokasi Pasar Rakyat UMi (Ultra Mikro) karena adanya Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara PIP dengan Pemkot Pekalongan dalam penguatan perekonomian melalui UMKM.
Pihaknya menyebut, secara nasional, Pasar Rakyat UMi digelar di empat daerah pada periode yang sama yakni Kabupaten Bekasi, Kota Bukittinggi, Kota Pekalongan, dan Kabupaten Maros. Puncak acara Pasar Rakyat UMi akan berlangsung minggu depan di Kota Batu, Jawa Timur.
“PIP sudah memiliki PKS dengan Pemkot Pekalongan. Oleh karena itulah, kami memilih Kota Pekalongan sebagai salah satu lokasi Pasar Rakyat UMi,” katanya.***