“ESTAFET SPIDOL” UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI MATERI PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

KONTENJATENG.COM - Belajar ekonomi sebenarnya menyenangkan, namun entah mengapa terkadang semangat siswa dalam belajar ekonomi cukup rendah. Ini ditunjukkan dengan nilai ekonomi yang di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Penyebab hal ini salah satunya adalah materi akuntansi di kelas XII merupakan materi yagn baru dan memerlukan analisa yang cukup tinggi oleh siswa.

Kompetensi dasar Persamaan Dasar Akuntansi adalah kompetensi pertama yang harus dikuasai siswa untuk memperlajari materi lainnya di mata pelajaran ekonomi akuntansi kelas XII, karena materi akuntansi adalah materi siklus yang merupakan suatu kesinambungan.

Tulisan ini merupakan dasar pemikiran dalam menerapkan pembelajaran ini adalah siswa memiliki hasil belajar yang rendah/ tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Pola Pembelajaran guru yang konvensional, dan tolok ukur adalah dari pre test yang dilakukan kepada siswa yang menunjukkan hasil belajar yang di bawah KKM. Maka dari itu perlu evaluasi dan langkah rencana tindak lankut yang akan diterapkan, untuk selanjutnya dilihat mengenai kondisi dan dampak yang dialami siswa.

Kegiatan dimulai dengan pembelajaran di kelas, guru menjelaskan mengenai materi pembelajaran serta tujuan yang ingin dicapai dari pembelajaran yang dilakukan. Kemudian dilanjutkan pada kegiatan lanjut penjelasan mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan siswa di dalam kelas yaitu membaca ulang materi yang sudah dijelaskan guru di kelas, berlatih untuk mengerjakan soal sebagai feed back atau umpan balik secara individu dan tidak lupa diambil kegiatan penilaian/ assesment. Dari kegiatan penilaian ini akhirnya diketahui rata-rata kemampuan siswa memahami materi ini sehingga guru berpikir untuk melakukan kegiatan perbaikan dengan melakukan perubahan dalam pola pembelajarannya yaitu dengan menerapkan “Estafet Spidol” kepada siswa sebagai kegiatan inti dalam pembelajaran.

“Estafet Spidol” ini dilakukan dengan langkah awal siswa maju ke depan kelas pada papan tulis dan membawa lembar kerja siswa berisi soal transaksi akuntansi yang harus di analisa berhubungan dengan Persamaan Dasar Akuntansi. Siswa membaca tansaksi (soal) secara keras, dengan tujuan pemahaman dengan lebih baik dan upaya kegiatan literasi, setelah itu siswa belajar menganalisa serta memberikan jawaban akun dalam taransaksi tersebut yang mengalami bertambah atau berkurang dengan konsep Harta ( H) = Utang ( U ) + Modal (M), setelah siswa memahami siswa memasukkan unsur yang bertambah dan berkurang tersebut dalam kolom Persamaan Dasar Akuntansi (PDA) yang sudah ada di papan tulis. Untuk siswa yang berhasil dan sudah benar akan memberikan spidol kepada temannya yang masih duduk, untuk bergantian maju. Hal ini dilakukan secara berulang sampai setiap siswa mendapat giliran dan berlatih. Untuk siswa yang belum bisa mengerjakan akan tetap berdiri dan memabca kembali materi serta memperoleh bimbingan guru untuk bisa menyelesaikan masalah. Dari praktik kegiatan pembelajaran ini siswa merasa senang sekaligus tertantang untuk menyelesaiakan transaksi (soal) dengan maksimal. Setelah kegiatan ini dilakukan guru kembali mengambil nilai secara individu untuk mengukur perubahan dan peningkatan hasil berlajar siswa dengan metode ini.

Dari pengamatan yang dilakukan, diperoleh kondisi bahwa siswa lebih antusias dan tertarik mengikuti pembelajaran, student centered learning (pembelajran yang berpihak pada siswa hal ini relevan dan sesuai dengan kurikulum merdeka saat ini. Siswa berani bertanya, mengemukakan pendapat dan pemahaman siswa dan prestasi belajar meningkat. Hal ini juga perlu perubahan paradigma guru untuk melakukan pembelajaran di kelasnya. Siswa dibangun karakter kemandirian dan bernalar kritis untuk mampu menganalisa transaksi (soal) yang ada.

Dengan model pembelajaran siswa cukup antusias dan bersemangat untuk mempelajari pelajaran yang rumit dan baru. Siswa mau membaca dan meningkatkan minat baca, karena pada akhirnya ada evaluasi untuk mengetahui daya serap siswa dan peningkatan belajar siswa. Siswa berlatih dan berusaha untuk menyelesaikan berbagai masalah yang mungkin dihadapi saat mengikuti pelajaran ekonomi ini.

Dengan penerapan pembelajaran ini siswa tidak hanya senang namun tujuan pembelajaran bisa tercapai. Guru juga merasa bersemangat karena di dalam kelas tidak monoton serta tujuan pembelajaran bisa tercapai dengan lebih baik dibandingkan model pembelajaran konvensional. Namun Estafet Spidol ini bukanlah satu-satunya cara terbaik, namun bisa menjadi referensi untuk diterapkan guru lain di kelas lain, sekolah lain bahkan dalam mata pelajaran lain. Terus bersemangat untuk membangun generasi muda dan siswa kita yang diharapkan terwujud Profil Pelajar Pancasila yang beberapa dimensi diantaranya berhubungan dengan materi kompetensi dasar ini dalam karakter Mandiri, Gotong Royong, Bernalar Kritis dan Kreatif.

Profil Penulis

Diah Arumsasi,S.Pd.,M.Pd. lahir di Semarang, 6 Desember 1977, menyelesaikan pendidikan sarjana (S1) di Fakultas Pendidikan Ilmu Sosial Jurusan Ekonomi Universitas Negeri Semarang (UNNES) pada tahun 2000 dan kini mengajar mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 2 Mranggen. Berhasil menyelesaikan studi lanjut pascasarjana (S2) Pendidikan Ekonomi di Universitas Negeri Semarang (UNNES) pada tahun 2015, juga berhasil menyelesaikan studi lanjut pascasarjana (S2) Theologia Magister Kepemimpinan Kristen Sekolah Tinggi Internasional Harvest di Semarang pada tahun 2020.***