Tak Hanya Membangun, DPRD : Pemkot Semarang juga Aktif Cegah Banjir Contohnya Membatasi ABT

photo author
- Selasa, 13 Februari 2024 | 13:43 WIB
Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Wahyu Winarto. /Dok Humas DPRD Kota Semarang
Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Wahyu Winarto. /Dok Humas DPRD Kota Semarang

KONTENJATENG.COM, - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang mendukung penuh langkah pemerintah kota setempat yang masih mempriorotaskan penanganan banjir di tahun 2024.

Anggaran sebesar Rp 465 miliar di Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024 sebagian besar untuk pembangunan penanganan banjir.

Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Wahyu Winarto mengatakan, guna menjalankan fungsinya pihaknya akan terus mengawasi penggunaan anggaran tersebut agar tepat sasaran nantinya.

Baca Juga: Dewan Minta Masyarakat Jaga Kondusifitas dan Ikut Sukseskan pemilu 2024

“Alokasi (anggaran,red) sangat besar dan prosentase pembangunan untuk penanganan banjir lebih banyak,” ujarnya kepada kontenjateng, baru-baru ini.

Dirinya pun sudah mendapatkan informasi bahwa pembahasan anggaran tersebut sudah melalui rapat dengar pendapat antara Komisi C DPRD Kota Semarang dengan DPU Kota Semarang, belum lama ini.

Dari hasil rapat dengar pendapat itu dihasilkan bahwa Pemkot melalui DPU fokus pada upaya mengurangi dampak genangan banjir, membangun rumah pompa dan menambah pompa-pompa yang sudah ada.

"Hal itu kami lihat sudah sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemkot Semarang yang saat ini konsentrasi pada penanganan banjir," tambahnya.

Baca Juga: Dewan Dukung Rencana Pemkot Semarang Revitalisasi Kawasan Pecinan

Upaya Preventif

Politisi Partai Demokrat ini menambahkan, selain membangun rumah pompa dan penanganan banjir lainnya, pihaknya berharap agar Pemkot Semarang juga aktif melakukan upaya preventif atau pencegahan banjir.

"Persoalan penggunaan air bawah tanah (ABT) secara berlebihan masih menjadi salah satu penyebab banjir di Kota Semarang. Ini harus menjadi perhatian bersama," kata pria yang akrab disapa Liluk ini.

Liluk mengatakan penggunaan ABT secara berlebihan ini menurut para akademisi berakibat salah satunya adalah penurunan muka tanah. Apabila ini dibiarkan, persoalan banjir di Semarang akan sulit teratasi.

Baca Juga: Apa Sih Peran DPD RI? Simak Ulasannya Disini

"Jadi kami setuju dengan penanganan banjir selama ini namun kami juga berharap ada perencanaan secara utuh dengan cara mengikutsertakan upaya pencegahan didalamnya," ujarnya memberi masukan.

Untuk soal ABT, Liluk meminta ada kegiatan pengawasan penggunaan air tanah terutama di kawasan zona merah seperti di Semarang Barat, Semarang Utara, Gayamsari dan Genuk.

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, pada tahun 2024, Pemkot Semarang masih fokus pada program pengendalian banjir.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Otong Fajari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X