DPRD Kota Semarang Soroti Penataan Pasar Tradisional dan Pedagang Liar

KONTENJATENG.COM – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang memfokuskan perhatian pada masalah penataan lapak dan keberadaan pedagang liar di pasar tradisional yang menjadi keluhan masyarakat dan pedagang resmi.

Ketua Komisi B DPRD Kota Semarang, Joko Widodo, memimpin tinjauan ke sejumlah pasar tradisional pada Senin untuk melihat kondisi ini secara langsung.

Rombongan Komisi B mengunjungi beberapa pasar utama seperti Pasar Johar dan Pasar Purwogondo Semarang.

Baca Juga: Agustina Wali kota Semarang Paparkan Pola Pembangunan Tematik Lima Tahunan

Di sana, mereka berdialog dengan pedagang dan mengamati kondisi fisik serta pengelolaan pasar secara menyeluruh.

Kegiatan ini adalah tindak lanjut atas keluhan yang disampaikan oleh para pedagang melalui Persatuan Pedagang dan Jasa Pasar (PPJP) Kota Semarang.

Tujuan dari tinjauan ini adalah untuk mendapatkan gambaran nyata mengenai kondisi pasar dan mencari solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi.

Salah satu kendala utama yang ditemukan adalah penertiban pedagang liar yang belum optimal.

Baca Juga: Eazy Passport Permudah Karyawan Urus Paspor

Pedagang liar yang berjualan di sekitar pasar menyebabkan kemacetan dan mengganggu lalu lintas, menimbulkan ketidaknyamanan bagi pembeli dan pedagang resmi.

Selain itu, penataan lapak di dalam pasar tradisional juga belum tertata dengan baik.

Beberapa lapak terlihat berdesakan dan tidak sesuai aturan yang berlaku, menimbulkan ketidakadilan di antara pedagang dan mengurangi kenyamanan pembeli.

"Kami memastikan bahwa persoalan pasar tradisional, yang telah lama dikeluhkan, akan segera kami tangani dengan serius. Tujuan kami adalah agar pasar dapat berfungsi dengan baik dan nyaman bagi semua pihak," ujar Joko.

Sebelumnya, Komisi B DPRD Kota Semarang menerima kunjungan dari pedagang yang tergabung dalam PPJP di Gedung DPRD Kota Semarang.

Mereka menyampaikan keluhan tentang lemahnya pengawasan dan pengelolaan pasar.