DPRD Kota Semarang Dorong Pemanfaatan Sampah dengan Nilai Ekonomi

KONTENJATENG.COM - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang menekankan pentingnya pendekatan menyeluruh dalam pengelolaan sampah, mulai dari hulu hingga hilir, dengan rumah tangga sebagai sumber utama.

Penekanan ini disampaikan setelah penyuluhan dan sosialisasi pengolahan serta pemilahan sampah di Kantor Kecamatan Tembalang.

Anggota Komisi C DPRD Kota Semarang, Dini Inayati, menyoroti masalah penumpukan sampah yang semakin mengkhawatirkan, terutama di wilayah Tembalang.

Baca Juga: USM dan BKKBN Jateng Sinergi untuk Pembangunan Keluarga dan Kependudukan

"Sampah di Kota Semarang sudah menumpuk. Kita tidak bisa terus menambah tempat pembuangan. Sudah saatnya kita melihat sampah sebagai potensi yang bisa diolah dan punya nilai jual," ujarnya.

Dini mendorong pengalokasian anggaran khusus di setiap lingkungan untuk mendukung pengelolaan sampah berbasis masyarakat.

"Kami mengusulkan program pemberian dana RT RW sebesar Rp25 juta per tahun di Kota Semarang, salah satunya untuk menyelesaikan masalah sampah di tingkat RT dan RW," jelasnya.

Baca Juga: Rektor USM Hadir dalam Sedekah Bumi Desa Surodadi, Komitmen Kampus Hadir untuk Sinergi Pemberdayaan dan Pelestarian Budaya

Dana sebesar Rp 25 juta dapat digunakan untuk pengelolaan sampah mandiri, termasuk pembelian alat komposter, pelatihan daur ulang, atau memberikan insentif kepada warga yang aktif memilah sampah.

"Jadi solusi tidak hanya dari atas, tetapi juga dari bawah," imbuhnya, yang juga merupakan anggota Fraksi PKS Daerah Pemilihan (Dapil) Kota Semarang III.

Dalam diskusi tersebut, praktik pengolahan sampah organik menjadi ekoenzim juga dipaparkan, termasuk cara pengolahannya.

Berbagai pihak memberikan masukan untuk mendorong solusi berbasis masyarakat dan pengolahan sampah yang memiliki nilai ekonomi.

Baca Juga: Eksplorasi Trik Foto Malam Awesome dengan Galaxy A56 5G

Para peserta FGD antusias mengikuti praktik pembuatan ekoenzim dan menyambut baik rencana kebijakan pengelolaan sampah partisipatif yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat.