KONTENJATENG.COM – Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Muhammad Saleh, mengajak insan media di wilayah Pantura untuk berkolaborasi membangun Jawa Tengah sesuai peran dan fungsi masing-masing.
Ajakan tersebut disampaikan Saleh saat menghadiri Forum Group Discussion (FGD) bersama puluhan wartawan dari Kota Pekalongan, Kabupaten Batang, dan Pemalang. Dalam forum itu, ia menekankan pentingnya sinergi antara lembaga legislatif dan media dalam mendorong pembangunan daerah yang konstruktif.
“Media memiliki peran penting dalam mengawal pembangunan. Kami di DPRD Jawa Tengah terus berbenah agar lebih transparan dan akuntabel. Kritik dan masukan dari media adalah bagian dari kontrol publik yang kami butuhkan,” ujar Saleh.
Baca Juga: Pegadaian Gandeng Kejaksaan Perkuat Edukasi dan Pengawasan Anti Fraud
Ia menjelaskan, DPRD Jawa Tengah kini tengah melakukan sejumlah perubahan sistem kerja agar lebih tertata dan responsif terhadap aspirasi masyarakat. Setiap fraksi dan alat kelengkapan dewan memiliki jadwal tugas yang jelas, termasuk mekanisme penerimaan tamu dan konsultasi publik.
Salah satu langkah konkret adalah kebijakan baru terkait tunjangan perumahan bagi pimpinan DPRD. Mulai Oktober 2025, tunjangan tersebut ditiadakan dan diganti dengan penyediaan rumah dinas sebagai pusat aktivitas, diskusi, dan penerimaan tamu. “Ini bentuk komitmen kami menjawab tuntutan publik,” tegasnya.
Selain itu, Saleh juga menyoroti isu transportasi online yang dinilai kompleks karena menyangkut berbagai regulasi, mulai dari Undang-Undang Angkutan Jalan hingga ketenagakerjaan. Menurutnya, DPRD siap menjadi jembatan komunikasi antara masyarakat, pemerintah daerah, dan pemerintah pusat dalam mencari solusi.
Baca Juga: Mohammad Saleh Apresiasi Atlet Judo Jateng Usai Raih Medali di PON Kudus
Dalam diskusi, ia juga menyinggung tantangan media di era digital. Arus informasi yang cepat membuat media harus menjaga keseimbangan antara kecepatan dan akurasi. “Sekarang publik bisa mendapat berita baru setiap menit. Tantangannya adalah bagaimana menjaga kebenaran informasi di tengah derasnya arus berita,” jelasnya.
Saleh menekankan pentingnya menjaga hubungan profesional antara DPRD dan media. Ia memahami kritik sebagai bagian dari kerja jurnalistik, namun berharap pemberitaan tetap berimbang dan sesuai konteks.
Menurutnya, forum seperti FGD di Pekalongan perlu digelar rutin sebagai ruang dialog santai dan pertukaran gagasan. “Kalau bisa sebulan sekali. Yang penting kita sama-sama punya niat baik untuk kemajuan daerah,” katanya.
Menutup kegiatan, Saleh menegaskan kembali komitmen DPRD Jawa Tengah untuk bekerja transparan, mendengarkan aspirasi masyarakat, dan menjalin komunikasi positif dengan seluruh elemen, termasuk media.