“Wilayah timur masih terkait dengan Demak, dengan tanggul laut yang befungsi sebagai jalan tol, mudah-mudahan persoalannya selesai,” katanya.
Masyarakat juga diminta tidak terlena dengan kondisi pandemi covid-19 yang masih terjadi sehingga abai dengan bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.
“Saat ini masih pandemi, jadi dalam menangani bencana tetap harus mengedepankan protokol kesehatan,” katanya.
Sementara itu Kepala BPBD Kota Semarang Arief Rudiyanto mengatakan pihaknya sudah menyiapkan berbagai kemungkinan jika ada bencana alam melanda kota ini. Mulai dari persiapan logistik, lokasi pengungsian hingga tim siaga bencana.
“Kami juga sudah melakukan simulasi penanganan bencana dengan menerapkan protokol kesehatan, jadi kita waspada bencana namun tidak melupakan kondisi pandemi,” ujar Arief Rudiyanto.
Sedangkan lokasi pengungsian juga sudah disiapkan dan bisa digunakan sewaktu-waktu kalau ada bencana alam seperti banjir.
Sedangkan Ketua Pusat Studi Bencana Unnes Kota Semarang. Rahma Hayati, mengharapkan agar kewaspadaan masyarakat agar tetap dijaga dan ditingkatkan.
“Hal ini tidak lepas dari kondisi negara kita yang seperti supermarket bencana,” katanya.