pendidikan

JANGAN NGAKU 'WONG PANTURA' KALAU BELUM TAHU SOAL: IRAMA GAMBUS, TARI SUFI, & JARAN EBEG

Sabtu, 10 September 2022 | 13:30 WIB
Tari Sufi & Irama Gambus (Humas DPRD Jateng)
 
KONTENJATENG.COM – Perpaduan alunan irama Timur Tengah khas Orkes Gambus bersama tarian sufi membuka rangkaian kegiatan acara Dialog Media Tradisional (Dialog Metra) di Padepokan Lintang Kemukus, Jalan Raya Banjarmulya, Paduraksa, Pemalang, belum lama ini. 
 
Penampilan salah satu kebudayaan khas Pemalang itu mampu menghanyutkan penonton semakin merasakan suasana Ramadan pada tahun ini.
 
Sebelumnya, dengan dipunggawai pemuda-pemudi setempat, gerakan kompak rancak dan penuh semangat, kesenian jaran ebeg pun turut mengundang antusiasme masyarakat sekitar padepokan itu hadir menikmati jalannya rangkaian acara sembari menunggu waktu berbuka puasa tiba.
 
Baca Juga: Pelajar Perlu Tahu Seni Khas Pemalang, KUDA LUMPING & TERBANG KENCER
 
Memasuki sesi dialog dengan mengusung tema 'Seni Budaya Nusantara Memperkuat Jati Diri Bangsa,' Sekretaris Komisi A DPRD Jateng Irna Setyawati mengungkapkan dirinya mendukung penuh kesenian nusantara terkhusus kesenian tradisional Pemalang untuk tetap eksis. 
 
Ia menekankan pentingnya regenerasi agar seni budaya itu tetap hidup dan berkembang.
 
Baca Juga: Ayo, Kaum Muda Lestarikan Tari Semarangan
 
“Kami di DPRD menyadari pandemi telah mempengaruhi eksistensi pelaku seni. Untuk itu, adanya program ini adalah bentuk upaya kami untuk nguri-uri kebudayaan tradisional. Saya berharap kaum muda terus menumbuhkan tekad untuk menjaga kebudayaannya sendiri, 'wong Jawa aja lali Jawane,' jangan sampai kebudayaan kita di ambil bangsa lain, NKRI harga mati,” tegas Irna.
 
Pelaku seni dan Ketua Dewan Kesenian Pemalang sekaligus pemilik wisata edukasi Lintang Kemukus Andi Rustono mengaku terus berupaya menghidupkan kesenian khas Pemalang. Ia berpendapat budaya harus tetap eksis, meski harus taat protokol kesehatan ketat. 
 
Baca Juga: Kudus Kota Kretek juga Punya Tari Kretek, SIMAK ULASANNYA DISINI
 
Mengenai regenerasi, ia mengungkapkan bahwa minat kaum muda akan budaya di Pemalang masih baik.
 
Mayoritas pelaku seni di pemalang terlebih di kesenian jaran ebeg, tari sufi, Gambus, dan campursari didominasi kaum muda.
 
“Kami sudah melakukan konsolidasi dengan para seniman Pemalang, sudah jalan di sekitar 14 kecamatan di Kabupaten Pemalang ini,” ucap Andi.
 
Baca Juga: TARI JAIPONG & WAYANG GOLEK ADA DI CILACAP, Berikut Ulasan Lengkapnya
 
Menambahkan, Ketua Pusat Kajian Media & Kebudayaan Teguh Hadi Prayitno mengaku apresiatif atas usaha yang telah dilakukan DPRD Jateng bersama Dewan Kesenian Pemalang.
 
“Angkat topi saya haturkan, kegiatan ini juga saya lihat sudah melibatkan teknologi, sudah di-live streaming-kan, ini tentu dapat membawa kesenian tradisional dapat mengglobal,” harap Teguh. (**)

Tags

Terkini