Contoh Naskah Pidato Tentang Peringatan Hari Pahlawan untuk Upacara di Sekolah

Seorang jurnalis yang lebih dikenal dengan nama Bung Tomo itu melakukan peran penting dalam peristiwa 10 November 1945 di Surabaya. Ia terus mengumandangkan kalimat-kalimat penyemangat kepada para pejuang.

Dan untuk kita saudara-saudara. Lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka. Semboyan kita tetap: merdeka atau mati!”

Begitu kata Bung Tomo. Dengan Pidato panjangnya, motivasi para pejuang meningkat. Keberanian dan semangat melawan penjajah memuncak. Perang pun berkobar.

Murid-murid yang saya cintai,

Apakah kalian tahu pertempuran berhari-hari itu dimenangkan oleh siapa? Indonesia berhasil dipukul mundur oleh tentara sekutu.

Namun, sekutu mengakui bahwa pertempuran di Surabaya itu merupakan pertempuran tersulit setelah Perang Dunia 2.

Baca Juga: Jadwal, Lokasi dan Link Pendaftaran Vaksinasi Covid-19 Bulan November 2021 di RSU Permata Husada Bantul

Dari kisah ini pahlawan mengajarkan kita untuk pantang menyerah. Terus berjuang untuk apa yang kita cita-citakan meski banyak rintangan yang menghadang jalan kita.

Meskipun kalah, perjuangan mereka tidak sia-sia. Tentara sekutu juga mengalami kerugian yang sangat besar.

Pejuang Surabaya menunjukkan bahwa bangsa Indonesia sulit ditaklukkan. Tidak semudah itu mengambil kembali kemerdekaan yang telah Indonesia dapatkan.

Kita semua harus belajar, tidak semua usaha diukur dari menang atau kalah, berhasil atau gagal.

Proses yang kita jalanilah yang menjadi buah dari usaha itu. Percayalah, dalam tiap prosesnya selalu ada hikmah yang bisa diterapkan untuk menghadapi tantangan ke depan.

Peserta upacara, generasi muda bangsa Indonesia

Peringatan Hari Pahlawan bukan sekadar upacara, tetapi tujuannya agar kita meneladani nilai-nilai kepahlawanan dalam kehidupan sehari-hari.

Semangatlah dalam belajar, sebagai bekal generasi muda untuk memajukan bangsa Indonesia di mata dunia, agar bangsa kita tak lagi diremehkan.