guru mengaitkan materi yang dipelajari dengan situasi dunia nyata peserta didik sehingga memungkinkan peserta didik menangkap makna dari yang pelajari, mengkaitkan pengetahuan baru dengan pegetahuan dan pengalaman yang sudah dimiliki. Contoh dalam pembelajaran bentuk-bentuk tulang daun guru menugaskan kepada peserta didik secara berkelompok mengeksplorasi melalui internet. Guru menginginkan peserta didik dapat memperoleh pengalaman bermakna yang mendalam dan dapat mengkaitkan apa yang dipelajari dengan kehidupan nyata. Pada PAUD dan sekolah dasar kelas rendah bisa saja peserta didik belum bisa membedakan secara nyata perbedaan kelenturan dan kekuatan tulang daun dari setiap bentuk yang berbeda, sehingga diperlukan pengalaman langsung.
Baca Juga: Kisah Nabi Adam Alaihis Salam dan Penciptaan Siti Hawa
6. Bermain peran dan simulasi
Peserta didik bisa diajak untuk bermain peran dan menirukan adegan, gerak/model/pola/prosedur tertentu. Misalnya seorang guru menggunakan tayangan video dari youtube, peserta didik diminta mencermati alur cerita dan peran dari tokoh-tokoh yang ada kemudian berlatih sesuai tokoh yang diperankan. Pada tataran lebih kompleks membuat cerita sendiri kemudian memperagakannya dengan bermain peran.
7. Pembelajaran kooperatif
Pembelajaran kooperatif; merupakan bentuk pembelajaran berdasarkan faham kontruktivistik. Peserta didik berkelompok kecil dengan tugas yang sama saling bekerjasama dan membantu untuk mencapai tujuan bersama. Ada beberapa teknik cooperative learning yang akan dijelaskan disini, empat teknik yang pertama di antaranya dikembangkan oleh Robert Slavin (1991) yaitu STAD, TGT, TAI, dan CIRC.
Baca Juga: Bacaan Dzikir Agar Mendapat Penjagaan Allah Sepanjang Waktu, Simak Penjelasan Ustadz Abdul Somad
8. Pembelajaran kolaboratif
merupakan belajar dalam tim dengan tugas yang berbeda untuk mencapai tujuan bersama. Pembelajaran kolaboratif lebih cocok untuk peserta didik yang sudah menjelang dewasa. Kolaborasi bisa dilakukan dengan bantuan teknologi misalnya melalui dialog elektronik, teknologi untuk menengahi dan memonitor interaksi, dimana masing-masing pihak memegang kendali dirinya dalam berkomunikasi untuk mencapai tujuan bersama. Fasilitasi bisa diberikan oleh guru, ketua kelompok pelatih online maupun mentor.
9. Small Group Discussion/Diskusi kelompok kecil
diskusi kelompok kecil diorientasikan untuk berbagai pengetahuan dan pengalaman serta untuk melatih komunikasi lompok kecil tujuannya agar peserta didik memiliki ketrampilan memecahkan masalah terkait materi pokok dan persoalan yangihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Diskusi kelompok kecil bertujuan untuk meningkatkan partisipasi siswa karena lebih banyak siswa yang dilibatkan. Jumlah kelompok diskusi antara empat sampai lima orang. Metode diskusi digunakan untuk melatih kecakapan berpikir, kecakapan berkomunikasi, kemampuan kepemimpinan, debat, dan kompromi.
Baca Juga: Download PROTA PROMES Kurikulum Merdeka Kelas 1 SD Mapel PAI, PPKN, BI dan MTK Lengkap
Itulah 9 jenis model pembelajaran abad 21 yang bisa diterapkan dalam proses belajar mengajar.***
Artikel Terkait
DOWNLOAD PDF Alur Tujuan Pembelajaran ATP Mapel IPAS Fase A, B dan C Kelas 1-6 SD Kurikulum Merdeka
DOWNLOAD PDF Contoh Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) MATEMATIKA Tingkat SD Kurikulum Merdeka
DOWNLOAD Contoh Alur Tujuan Pembelajaran ATP PDF Mapel PPKn Kurikulum Merdeka Tingkat SD
USM Tetapkan Hermanto Dardak dan Sigit Pramono sebagai Anggota Dewan Penyantun
PDF! Download Contoh Alur Tujuan Pembelajaran ATP Mapel Bahasa Indonesia Tingkat Fase A, B dan C Jenjang SD
DOWNLOAD PDF Contoh Teks Naskah Pidato Upacara HUT RI 77 17 Agustus 2022 Tema 'KEMERDEKAAN'
LINK DOWNLOAD PDF TEKS PIDATO UPACARA HUT RI 77 17 Agustus 2022 Penuh dengan Semangat Perjuangan
DOWNLOAD PDF Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) Pendidikan Agama Islam Kurikulum Merdeka Tingkat SD
Alur Tujuan Pembelajaran ATP PDF Mapel PJOK Kelas 1 sampai 6 SD, Lengkap!
10 Pengertian Pendidikian Menurut Para Ahli atau Cendikiawan dari Indonesia