KONTENJATENG.COM - Saat pandemi Covid-19, banyak sektor perekonomian yang terdampak buruk.
Bahkan, dalam upaya recovery, sektor seni dan budaya tidak tersentuh sama sekali.
Dari situ, sektor tersebut semakin ditinggalkan dan bahkan dilupakan, ditambah dengan tingginya minat kaum muda terhadap media sosial (medsos), yang cenderung mengarah pada budaya asing.
Melihat kondisi itu, DPRD Jateng ingin sektor seni dan budaya tetap dilestarikan dan didukung semua pihak.
Demikian disampaikan Wahyudin Noor Aly, Anggota Komisi D DPRD Provinsi Jateng dalam Dialog Media Tradisional (Dialog Metra) dengan tema ‘Jejak Jajak Bumiayu’ di Kawedanan Bumiayu Kabupaten Brebes, belum lama ini.
“Ketika politik itu kotor, maka senilah yang membersihkan. Oleh karena itu, dalam dunia politik, juga perlu melihat kepentingan seni dan budaya agar dapat dilestarikan,” kata Ketua Fraksi PAN itu.
Ia juga mengatakan masyarakat yang terlibat dalam seni dan budaya harus berani mengusulkan atau menyampaikan aspirasinya ke pemerintah ataupun DPRD.
Dengan begitu, eksekutif dan legislatif juga akan melakukan kajian dan membahas soal pelestarian seni dan budaya.
“Selama ini, sektor seni dan budaya sudah masuk dalam pokir (pokok-pokok pikiran) DPRD. Dari situ, sektor tersebut sudah bisa mendapatkan anggaran dari pemerintah sebagai wujud kepedulian, dalam upaya perlindungan dan pelestarian budaya,” jelas Goyud, sapaan akrabnya.
Wijanarko selaku Kabid Kebudayaan Disbudpar Kabupaten Brebes mengaku upaya memajukan kebudayaan itu tidak lepas dari kewenangan pemerintah.
Dalam hal ini, salah satu upaya pemerintah adalah payung hukum di bidang seni dan budaya serta teknis dalam perlindungan dan pelestariannya.
“Di Brebes sendiri, kami juga berusaha mengusulkan warisan budaya, seperti Telor Asin dan Sate Blengong. Namun, kami juga butuh dukungan dari semua pihak agar seni dan budaya asli Brebes tetap dikembangkan potensinya,” kata Wijanarko.
Baca Juga: Mengenal Jaran Kepang Mergowati Temanggung
Haris Agep Zulfikar, Seniman Brebes, juga mengaku selama ini pagelaran seni hanya dinikmati pihak-pihak tertentu saja.
Ia sangat berharap pemerintah bersedia membangun gedung atau ruang bagi seniman agar ada wadah tersendiri untuk mewujudkan pelestarian seni dan budaya.
“Harapan kami semua pihak lebih menghargai seni dan budaya Bumiayu, yang mampu memadukan Budaya Sunda dan Jawa seperti Tari Jaipong dan Suling Sunda,” tutur Haris.
Usai berdialog, digelar pentas seni budaya Brebes. Beberapa diantaranya Tari Jaipong, Kenthongan Ebeg, dan Suling Sunda. (**)
Artikel Terkait
Upaya Pelestarian Tradisi, DPRD Jateng Akan Gelar Pagelaran Tari Tradisional Ndolalak
Kesenian Kuda Lumping Asli Brebes Layak Dilestarikan
Kaum Muda Perlu Tahu soal Tari Cepetan Asli Kebumen
Kesenian Burok Asli Pesisir Brebes, Berikut Ulasannya
Kesenian Tayub Tak Lekang Zaman, Ini Ulasannya
TARI JAIPONG & WAYANG GOLEK ADA DI CILACAP, Berikut Ulasan Lengkapnya
Blora Miliki Kesenian Barongan Rakyat
Mengenal Jaran Kepang Mergowati Temanggung
SUKA WAYANG? Pelajar Perlu Pahami Kesenian Wayang
Anak-anak Sekolah Tertarik Reog Khas Kabupaten Semarang
APA ITU NGAJI WAYANG? Simak Penjelasannya Disini
Kaum Muda Batang Asyik Menikmati Kesenian Lengger
Kudus Kota Kretek juga Punya Tari Kretek, SIMAK ULASANNYA DISINI