Ampak-ampak Maliling Khas Kendal, ADA CERITA SOAL BELANDA?

photo author
Arif Nugroho
- Senin, 29 Agustus 2022 | 22:05 WIB
Ampak Maliling Kendal - Dialog Metra (DPRD.jatengprov.go.id)
Ampak Maliling Kendal - Dialog Metra (DPRD.jatengprov.go.id)
KONTENJATENG.COM - Dalam upaya nguri-uri kesenian tradisional asli Kabupaten Kendal, DPRD Jateng menggelar Dialog Media Tradisional (Dialog Metra) di Sanggar Kejeling Desa Sidomulyo Kecamatan Cepiring Kabupaten Kendal, belum lama ini.
 
Dalam rangkaian acara itu, digelar Pagelaran Kesenian Tradisional ‘Kethoprak Ampak-ampak Maliling’ yang menceritakan sejarah Desa Sidomulyo (dahulu Maliling) dengan lakon Prabu Tumenggung Wirowongso Wiroguno.
 
 
Diceritakan dalam pagelaran itu, Sang Prabu mampu mengusir maling/ rampok dan antek-antek Belanda. Alhasil, Desa Sidomulyo pun akhirnya menjadi aman dan damai.
 
Dalam sesi dialog, Anggota Komisi C DPRD Jateng Mifta Reza Noto Prayitno mengemukakan bahwa kesenian tradisional itu perlu peran dari kaum muda.
 
Terlebih, selama pandemi Covid-19 ini, geliat seni dan budaya lokal seakan mati suri.
 
 
“Janganlah pernah malu sama budayanya sendiri. Budaya lokal itu tidak kalah keren dengan budaya lain. Ingat, bangsa ini pernah diperhitungkan bangsa lain karena budayanya,” ujar Anggota DPRD Jateng itu.
 
Senada, Pembina Sanggar Seni Kejeling Sindhu Wongso mengungkapkan kesenian tradisional sekarang ini seolah dalam keadaan ‘hidup segan mati tak mau.’
 
 
Diakuinya pula, minat kaum muda masih rendah untuk mempelajari kesenian tradisional karena dianggap sudah kuno, mengingat cepatnya perkembangan teknologi informasi saat ini.
 
“Adanya sanggar ini merupakan bentuk upaya untuk menarik kaum muda khususnya di Kabupaten Kendal untuk mempelajari, melestarikan, dan menumbuhkembangkan kesenian tradisionalnya,” harap Sindhu.
 
 
Menambahkan, Murdowo selaku pemerhati budaya juga berpesan, terkhusus kaum muda, untuk tidak kehilangan semangat dalam menggelorakan kembali seni dan budaya lokalnya. ”Kaum muda, mari nguri-uri kabudayan, mari berinovasi, libatkan teknologi tanpa merubah intisari budaya,” tandas Murdowo. (**)
 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Arif Nugroho

Sumber: DPRD Jateng

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X