Pihaknya telah mengambil langkah pencegahan melalui edukasi yang diberikan oleh aparat kelurahan setempat. Berharap agar oknum tersebut tidak lagi membuang sampah tidak pada tempatnya.
''Untuk masyarakat yang ingin membuang sampah, kami harapkan bisa bekerjasama dengan TPS 3R setempat agar sampah yang dihasilkan masyarakat bisa diambil oleh petugas TPS 3R untuk selanjutnya diolah,'' ucap Sri Budi Santoso.
''Kami juga melakukan aksi bersih enceng gondok di area sekitar sini. Dengan dibantu alat ekskavator DPUPR, enceng-enceng gondok tersebut dibersihkan agar tidak menghambat aliran sungai kecil yang ada di wilayah ini,'' harapnya.
Sementara itu, Lurah Pringrejo, Edi Yulistiyanto membenarkan adanya oknum yang membuang sampah secara sembarangan. Bahkan, oknum tersebut sudah beberapa kali kedapatan oleh perangkat kelurahan hendak membuang sampah di lokasi yang tidak sebagaimana semestinya.
Ketika ditegur, oknum itu tidak jadi membuang, namun beberapa waktu lagi yang bersangkutan membuang sampah di lokasi yang sama pada jam-jam tertentu, yang sekiranya sepi dan tidak diketahui warga setempat.
Edi menegaskan, oknum pembuang sampah sembarangan itu biasanya terpantau membuang sampah selepas subuh maupun antara pukul 12.00-15.00 WIB.
''Dengan adanya sampah yang semakin menumpuk di sini, kami berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Alhamdulillah langsung direspon cepat, dibantu dengan sejumlah komunitas untuk menggalakkan aksi bersih lingkungan lintas komunitas,'' papar Edi.
Menurutnya, pihak kelurahan juga sebenarnya sudah menerjunkan petugas sampah untuk keliling mengambil sampah rumah tangga. Selanjutnya, sampah yang terkumpul itu dibawa ke TPS-3R Rowo Indah untuk diolah.
Tidak hanya itu, di wilayah tersebut seringkali tumbuh liar enceng gondok. Padahal dari perangkat kelurahan bersama warga telah rutin membersihkan enceng gondok tersebut.
''Enceng gondok ini tumbuhnya sangat subur, sehingga kami mencoba minta bantuan alat berat dari DPUPR untuk mengangkut tumpukan enceng gondok ini yang sudah menutup aliran sungai di wilayah sekitar sini,'' papar dia.
''Kami berharap, masyarakat bisa tergugah kesadarannya bahwa membuang sampah sembarangan bisa berdampak negatif. Mulai dari timbulnya bau tidak sedap, hingga menyebabkan penyakit jika sampah dibiarkan terus menerus menumpuk,'' terang dia.***
Artikel Terkait
Jadi Anggota Dewan Termuda, Meutia Azkia M Desky Tertantang Ingin Aspirasikan dan Wujudkan Ide Generasi Muda Kota Pekalongan
7.953 Ribu Narapidana di Jateng Terima Remisi Umum, Pj Gubernur Apresiasi Program Pembinaan
Pemerintah Kota Pekalongan Tidak Menggelar Upacara Detik-Detik Kemerdekaan RI dan Aubade pada Saat HUT ke-79 Peringatan Hari Kemerdekaan RI
Buron Selama 2 Tahun, Pelaku Pembacokan Seorang Warga Akhirnya Berhasil Ditangkap di Banyuwangi Jawa Timur
Darurat Sampah, DLH Tekankan Pengelolaan dan Pengolahan Sampah di Kota Pekalongan Mendesak untuk Dikerjakan karena TPA Degayu Telah Overload
Kinerja Pelayanan Kekayaan Intelektual Impresif, Kemenkumham Jateng Sampaikan Laporan Kepada DPR RI
Kuasa Hukum Meminta Jawaban Atas Permasalahan Utang Anak Yatim yang Belum Terselesaikan, Pihak Bank Menyatakan Ada Miskomunikasi
Hari Pertama Pendaftaran, Bakal Pasangan Calon Aaf dan Balgis Diab Langsung Datangi Kantor KPU Kota Pekalongan untuk Maju Pilkada 2024
11 Parpol Pengusul Usung Pasangan Fadia dan Sukirman Saat Hari Terakhir Pendaftaran di KPU, Akan Menghadapi Pasangan Riswadi dan Amin dari PDIP
PAN dan PKB Mengusulkan Bakal Pasangan Calon H Muhtarom dan H Makmur Sofyan Mustofa untuk Daftar di KPU Guna Maju di Pilkada 2024 Kota Pekalongan