KONTENJATENG.COM - Aksi ramai berdemo warga Desa Wuled, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, kembali dilakukan di depan Kantor Balai Desa Wuled. Aksi demo kedua ini bahkan menghadirkan jumlah massa yang lebih banyak dibandingkan pada aksi demo sebelumnya.
Tuntutan warga Desa Wuled masih sama, yakni meminta agar Kepala Desa (Kades) Wuled, Wasduki Djazuli mundur dari jabatannya karena diduga telah menyalahgunakan wewenang dan jabatannya.
Koordinator aksi demo warga Desa Wuled, Budi Pranoto, mengatakan walaupun aksi demo lanjutan ini gagal menghadirkan Kepala Desa (Kades), Wasduki Djazuli yang diminta memberikan pernyataan bersedia mundur, mereka tidak akan berhenti berdemo.
Massa aksi demo bahkan bersedia untuk memilih bertahan di depan Balai Desa Wuled hingga sore hari.
''Tuntutan kami masih sama seperti aksi demo sebelumnya, Kepala Desa (Kades), Wasduki Djazuli harus mundur,'' ujar dia, Rabu 25 September 2024.
Budi Pranoto menambahkan jika warga Desa Wuled sudah sepakat menolak dipimpin oleh yang bersangkutan. Warga juga menilai dua periode kepemimpinan Kepala Desa (Kades) Wuled, Wasduki Djazuli banyak bertindak melampaui kewenangan dan kerap membuat kebijakan yang tidak membuat nyaman warga.
''Tindakannya seringkali memecah belah warga, selain itu, dia cenderung bersikap arogan dan sombong kepada warganya,'' papar dia.
Selain itu dengan pernyataan Kepala Desa (Kades) Wuled, Wasduki Djazuli diaksi demo sebelumnya bersikeras menolak mundur, membuat semangat warga untuk menggelar aksi yang sama semakin bertambah.
''Kami akan terus berdemonstrasi minimal seminggu dua kali atau seminggu sekali. Insyaallah, Senin pekan depan warga bakal berunjuk rasa lagi, dan seterusnya sampai Kepala Desa (Kades) Wuled, Wasduki Djazuli mundur dan meletakkan jabatannya,'' tegas dia.
Kemudian warga pun sudah mengadukan yang bersangkutan ke Polres Pekalongan Kota. Bahkan laporan sudah ditindaklanjuti kepolisian dengan mengirim tim untuk mengecek lokasi, sesuai dengan yang dilaporkan warga. Bukti dan saksi pun sudah disiapkan.
''Kemarin polisi sudah meninjau langsung lokasi seperti yang diadukan warga. Hasilnya seperti apa, kami belum tahu karena masih menunggu proses penyelidikan dan penyidikan,'' kata dia.
Artikel Terkait
Dilirik Sejumlah Investor, Gedung Eks Sri Ratu dan Eks Atrium Kota Pekalongan di Jalan Merdeka Ditawarkan untuk Difungsikan Kembali
Sejumlah Eks Karyawan Toko Elshinta Elektronik Gugat Pemilik karena Diduga Halangi untuk Bekerja di Toko Saingan, Minta Vendor untuk Blacklist
Aksi Demo Eks Karyawan Konter Elshinta Berakhir Damai, Kedua Belah Pihak Sepakati Tak Perpanjang Permasalahan
Moda Transportasi Massal Belum Dibutuhkan di Kota Pekalongan Karena Keterbatasan Luas, Pemkot Masih Beri Perhatian pada Transportasi Konvensional
KPU Kota Pekalongan Telah Menetapkan Jumlah Daftar Pemilih Tetap di Kota Pekalongan untuk Pilwalkot 2024 Sebanyak 232.064 Pemilih
Salah Satu Calon Bupati Kudus Diduga Berstatus Mantan Napi, Pengamat: Tak Layak Jadi Pejabat dan Maju di Pilkada
Cegah Kebocoran PAD, Pemerintah Kota Pekalongan Dorong OPD Terapkan Penggunaan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah
Lantik Pengurus PWI Periode 2024-2027, Wali Kota Pekalongan Minta Wartawan Senantiasa Jaga Marwah Profesi
Paslon Utama Nomor Urut 1 Prioritaskan Kepentingan Rakyat, Paslon Adjib Nomor Urut 2 Lanjutkan Peningkatan Pembangunan pada Periode Sebelumnya
Tagih Janji Pencairan Dana Simpanan di BMT An Naba, Para Anggota Kembali Harus Kecewa karena Pengurus Mangkir Hadir Saat Audiensi Bersama