KONTENJATENG.COM - Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, atau Mbak Ita, memberikan apresiasi kepada Muhammadiyah atas peran aktifnya dalam penanganan stunting di Kota Semarang.
Wakil Ketua Pengurus Daerah (PD) Muhammadiyah Kota Semarang, Amrudin Mahfud Jumai (AM Jumai), menyambut pujian tersebut dan menyatakan bahwa keterlibatan Muhammadiyah tidak terlepas dari kepemimpinan Mbak Ita.
Baca Juga: Pupuk Indonesia Pastikan Jumlah Pupuk Bagi Petani Memadai, Dalam Menyambut Musim Tanam Awal 2024
Menurut AM Jumai, apresiasi dari Mbak Ita menjadi motivasi bagi Muhammadiyah untuk lebih intensif dalam upaya penanggulangan stunting. Ia menjelaskan bahwa Muhammadiyah, melalui organisasi otonomnya, Aisyiyah Kota Semarang, telah melakukan berbagai kegiatan mulai dari penyuluhan gizi hingga pembentukan rumah relawan peduli lingkungan dan penguatan gizi.
"Pemberdayaan ini juga melibatkan lembaga pendidikan Muhammadiyah, Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu), serta fasilitas kesehatan seperti klinik dan rumah sakit. Semua ini sejalan dengan program Pemkot Semarang dalam menurunkan angka stunting," ujar AM Jumai, yang juga merupakan Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus).
Baca Juga: Tahun 2024, DLH Kota Semarang Targetkan 1000 Bank Sampah Terdaftar KLHK
AM Jumai menegaskan bahwa partisipasi Muhammadiyah dalam penanganan stunting merupakan amanah dari Muhammadiyah pusat yang harus dijalankan di tingkat regional hingga tingkat terbawah. Ia melihat komitmen Mbak Ita dalam menurunkan angka stunting sebagai pencapaian yang patut diapresiasi.
Sebagai ormas, Muhammadiyah berkomitmen untuk terus bermitra dengan Pemkot Semarang. AM Jumai menyatakan bahwa segala kebijakan yang menguntungkan masyarakat akan mendapatkan dukungan penuh dari Muhammadiyah.
Ketua Takmir Masjid As Salam Wonodri, sebagai bagian dari Muhammadiyah, menyatakan bahwa secara objektif Muhammadiyah melihat adanya peningkatan kinerja Mbak Ita. Ia menekankan pentingnya sinergi antara Muhammadiyah dan Pemkot Semarang dalam mencapai tujuan penurunan angka stunting.
Sebelumnya, Mbak Ita mengapresiasi Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Semarang dalam upaya penurunan angka stunting. Mbak Ita berharap PDM Muhammadiyah Kota Semarang terus berkomitmen mendukung program prioritas Pemkot Semarang, terutama penanganan stunting dengan target zero stunting pada tahun 2024.
Mbak Ita menegaskan bahwa upaya pencegahan stunting harus dimulai dari remaja putri, calon pengantin, hingga ibu hamil. Meskipun angka stunting di Kota Semarang telah mengalami penurunan, Mbak Ita terus mendorong Dinas Kesehatan Kota Semarang untuk memberikan perhatian khusus kepada remaja putri agar tetap menjaga pola hidup yang sehat.
Dengan adanya sinergi antara Muhammadiyah dan Pemkot Semarang, diharapkan upaya penanganan stunting dapat semakin maksimal dan mencapai target zero stunting pada tahun 2024.
Artikel Terkait
Gaji PNS Naik 8 Persen: Berikut Fasilitas Tambahan yang Diberikan Pemerintah di Tahun 2024
Kenaikan Gaji PPPK Tahun 2024, Berikut Besaran Rincian Tunjangan dan Pokok
Pemkot Semarang Fasilitasi ASN Berijazah SMA untuk Peningkatan Karir Melalui Pendidikan Lanjutan
4 Tunjangan PPPK Guru dan Non Guru Tahun 2023, Menarik untuk PPPK Guru dan Non-Guru Sebelum Kenaikan Gaji di Tahun 2024
Ini Besaran Tunjangan Makan dan Lembur Bagi PNS Golongan I hingga Golongan IV Tahun 2024, Cek Disini!
Video Mirip Syakirah 16 menit Viral di Media Sosial Masih Jadi Buruan Warganet
Keluhkan Sulitnya Dapat Pupuk, Jokowi Berikan Keleluasaan Kepada Petani Beli Pupuk Tidak Hanya Pakai Kartu Tani Tapi Bisa Gunakan KTP
Sepanjang 2023 Pelayanan Pembuatan Paspor di Imigrasi Semarang Meningkat
Pupuk Indonesia Pastikan Jumlah Pupuk Bagi Petani Memadai, Dalam Menyambut Musim Tanam Awal 2024
Tahun 2024, DLH Kota Semarang Targetkan 1000 Bank Sampah Terdaftar KLHK