"Kami berterima kasih kepada Djarum Foundation, Polytron, dan iForte atas pembangunan Polytron Stadium. Kami yakin stadion ini bukan hanya tempat latihan, tetapi juga pusat aktivitas, inspirasi, dan motivasi bagi mahasiswa untuk lebih aktif berolahraga, mengejar prestasi, dan membentuk karakter melalui olahraga,” ujar Suharnomo.
CEO Polytron, Hariyono, juga menambahkan bahwa stadion ini dibangun dengan filosofi sebagai lebih dari sekadar fasilitas olahraga.
Dengan adanya Polytron Stadium, diharapkan semangat bulutangkis kembali membara dari dunia akademik, menghubungkan pendidikan dengan tekad untuk berprestasi di olahraga.
"Polytron Stadium adalah representasi semangat dan harapan. Ini adalah rumah baru bagi bulutangkis Indonesia, dibangun untuk menciptakan budaya olahraga yang kuat di kalangan mahasiswa dan masyarakat sekitar,” jelasnya.
President Director & CEO iForte & Protelindo Group, Ferdinandus Aming Santoso, meyakini bahwa stadion akan menjadi sarana bagi mahasiswa untuk membangun jejaring melalui olahraga bulutangkis.
“Kami berharap Polytron Stadium menjadi ajang unjuk kemampuan sekaligus membangun jejaring luas bagi civitas kampus,” paparnya.
Peresmian Polytron Stadium juga diwarnai kehadiran legenda bulutangkis Indonesia seperti Liliyana Natsir, Tontowi Ahmad, dan lainnya.
Acara ini ditutup dengan pertandingan exhibition antara tim legenda PB Djarum melawan Rektor Universitas Diponegoro, serta coaching clinic bersama UKM Bulutangkis Undip dan klub mitra PB Djarum.