ekonomi

Dampak Hujan Abu Merapi, Harga Sayuran dan Tembakau Anjlok

Jumat, 13 Agustus 2021 | 12:38 WIB
Para petani di sukabumi sedang memanen sayuran, Dok ist (Dok. Ist)

KONTENJATENG.COM - Hujan abu Gunung Merapi ternyata berdampak kepada harga jual tanaman warga seperti sayuran dan tembakau disekitanya anjlok.

Hal itu diungkapkan Maryanto, Kadus Stabelan, Desa Tlogolele, Kecamatan Selo.

Meski tidak membuat rusak tanaman, hujan abu vulkanik membuat harga jual menjadi turun, terutama untuk tanaman tembakau.

“Sekarang setelah kena abu harga turun menjadi Rp 4.000/kg,” kata Maryanto, Rabu (11/8/2021) dilansir suaramerdeka.com.

Maryanto mengakui, warga juga mendengar suara gemuruh saat terjadi guguran awan panas Merapi. Jika terjadi erupsi cukup besar, warga juga merasakan getaran.

Baca Juga: Rekam Data e-KTP di Blora Belum Sentuh 100 Persen, Plt Kepala Dinas: Kita Terus Kejar

“Terhitung sejak Minggu (8/8/2021) pagi berlanjut sampai Selasa (10/8) malam terjadi 4-5 kali hujan abu,” ujarnya.

“Masyarakat juga berjaga setiap malam untuk antisipasi. Guguran awan panas masih mengarah ke barat daya sehingga tidak terlihat langsung dari Stabelan,” katanya.

Kendati aktivitas warga tidak terganggu, hujan abu vulkanik membuat harga panen tembakau dan sayuran anjlok karena menutup daun dan tanaman warga di ladang.

Demikian juga harga jual tomat dan cabai ikut turun akibat dampak hujan abu Merapi.

Baca Juga: Denny Darko: Penangkapan dr. Richard Lee Tak Berkaitan Langsung dengan Kasus Kartika Putri

“Ya. Untungnya tanaman cabai dan tomat tidak begitu banyak. Mayoritas tanaman saat musim kemarau adalah tembakau," jelas Maryanto.

Petani tembakau, Eko hanya bisa pasrah dengan terjadinya hujan abu Merapi.

Dia dan petani lain terpaksa harus membersihkan abu yang menempel pada daun tembakau sebelum dipanen.

Tags

Terkini