KONTENJATENG.COM - DPRD Kota Semarang mendorong Pemerintah Kota Semarang untuk menerapkan kebijakan yang mendukung pelaku usaha dan mempermudah akses permodalan.
Hal ini disampaikan Ketua Komisi B DPRD Kota Semarang, Joko Widodo, saat menghadiri Sosialisasi Akses Permodalan untuk Pelaku Usaha di Aula Kantor Kecamatan Semarang Selatan, Kamis, 24 April 2025.
“Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman pelaku UMKM mengenai akses permodalan melalui BPR BKK, salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Kota Semarang,” ujar Joko Widodo.
Baca Juga: Agustina Wali kota Semarang Lantik 2.324 PPPK dan 4 Pejabat Fungsional
Sosialisasi ini diharapkan tidak hanya mendukung pertumbuhan usaha melalui modal yang mudah diakses tetapi juga memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, DPRD, dan BUMD dalam menciptakan ekosistem bisnis yang kondusif.
Selain itu, kegiatan ini bertujuan mengurangi kesenjangan akses modal dan meningkatkan daya saing produk lokal untuk kemajuan ekonomi daerah yang berkelanjutan.
Joko Widodo menegaskan bahwa kemajuan UMKM adalah kunci utama dalam membangun perekonomian Kota Semarang yang inklusif dan berkelanjutan.
“Melalui sosialisasi akses permodalan ini, khususnya dengan dukungan BPR BKK sebagai mitra strategis, kami ingin memastikan pelaku UMKM mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkembang dan bersaing di pasar. Pemerintah Kota Semarang bersama DPRD berkomitmen untuk mendukung langkah-langkah nyata agar UMKM tidak hanya bertahan tetapi juga tumbuh menjadi penggerak ekonomi lokal,” jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya akses permodalan sebagai faktor krusial dalam mendorong pertumbuhan dan keberlanjutan UMKM.
Baca Juga: Airlangga Bongkar Soal Tambahan Impor Migas AS Masih Dinego RI demi Tekan Tarif Resiprokal Trump
Modal usaha yang memadai dan mudah dijangkau memungkinkan pelaku usaha meningkatkan kapasitas produksi, memperluas pasar, dan melakukan inovasi agar dapat bersaing secara efektif.
“Tanpa dukungan modal memadai, banyak UMKM akan kesulitan berkembang bahkan bertahan menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat,” tambah Joko Widodo.