DPRD Jateng Tetap Meminta Dinkes Waspadai Hepatitis Akut

KONTENJATENG.COM - Pasca pandemi, muncul kasus hepatitis akut. Meski dampaknya tidak meluas, namun DPRD Jateng tetap meminta pemerintah melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) melakukan langkah pencegahannya.

Seperti disampaikan Anggota Komisi E DPRD Jateng dokter Umar Utoyo dalam podcast ‘Dialog Parlemen: Waspada Virus Hepatitis’ di Gedung Berlian, DPRD Jateng, baru-baru ini. Narasumber lain dalam podcast itu yakni Kepala Dinkes Jateng Yunita Dyah Suminar.

Umar meminta pemerintah tidak lengah dengan munculnya kasus hepatitis akut karena pemerintah kini sedang berupaya melaksanakan recovery (pemulihan) kondisi pasca pandemi Covid-19. Koordinasi dengan kabupaten/ kota tetap diperlukan.

"Langkah awal, pemerintah meminta kepada masyarakat supaya tidak panik. Disamping itu, obat-obatan di fasilitas kesehatan untuk tetap dilengkapi," sarannya.

Baca Juga: DPRD Jateng: Wisata Candi Harus Bisa Sejahterakan Masyarakat Sekitarnya

Dalam hal ini, Yunita memastikan di Jateng belum ada temuan kasus aktif. Pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan daerah serta fasilitas kesehatan yang dimiliki agar tetap antisipasi dengan hepatitis akut.

Baik Umar maupun Yunita sepakat, langkah awal sekarang ini adalah memberikan edukasi kepada masyarakat supaya bisa mencegah hepatitis. Anak-anak pun diminta diberikan penjelasan supaya tidak mudah jajan disembarang tempat.

“Baiknya Dinas Pendidikan melakukan sosialisasi kepada guru dan siswa agar mengantisipasi hepatitis akut,” katanya.

Bagaimana mengenal gejala hepatitis akut? Yunita menyebutkan agar masyarakat mewaspadai gejala awal seperti diare, mual, muntah, sakit perut, dan disertai demam ringan. Pada fase tersebut, masyarkat tidak perlu panik. Segeralah bawa pasien ke puskesmas dan rumah sakit terdekat.

“Jangan menunggu muncul gejala lanjutan seperti kulit dan mata menguning,” ucapnya. (KJ-01)