pendidikan

USM dan BKKBN Jateng Sinergi untuk Pembangunan Keluarga dan Kependudukan

Jumat, 2 Mei 2025 | 12:45 WIB
USM dan BKKBN Jateng Sinergi untuk Pembangunan Keluarga dan Kependudukan

KONTENJATENG.COM – Universitas Semarang (USM) baru saja menerima kunjungan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Tengah pada Rabu, 30 April 2025.

Kunjungan ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat sinergi antara dunia pendidikan tinggi dengan program pemerintah di bidang kependudukan dan pembangunan keluarga.

Wakil Rektor III USM, Dr. Muhammad Junaidi SHI MH, menyampaikan bahwa kehadiran perwakilan BKKBN ini membuka peluang untuk memperluas kerja sama lebih lanjut.

Baca Juga: Rektor USM Hadir dalam Sedekah Bumi Desa Surodadi, Komitmen Kampus Hadir untuk Sinergi Pemberdayaan dan Pelestarian Budaya

"Ini adalah momen penting untuk memperluas kolaborasi antara USM dan BKKBN. BKKBN memiliki peranan strategis dalam perencanaan keluarga, dan USM dengan akreditasi unggul ingin turut berkontribusi," ujarnya.

Dr. Junaidi menambahkan bahwa kerja sama ini tidak hanya akan berhenti pada nota kesepahaman (MoU), tetapi akan diwujudkan dalam bentuk program Kuliah Kerja Nyata (KKN), penyusunan regulasi, serta kerja sama di bidang media.

"Kami siap mendukung sosialisasi program BKKBN melalui media USM seperti radio dan televisi, sebagai bagian dari kontribusi kami dalam mendukung program pemerintah dan menjalankan Tridharma Perguruan Tinggi," tambahnya.

Baca Juga: ION Network Goes To Campus: Pelatihan Splicing Fiber Optic di Universitas Semarang

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Eka Sulistyaningsih, menegaskan pentingnya program keluarga berencana dalam pengendalian penduduk dan pembangunan keluarga, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009.

"Tanpa program keluarga berencana, pertumbuhan penduduk bisa tidak terkendali, yang akhirnya menjadi beban negara. Keberhasilan program ini menentukan terwujudnya bonus demografi dan mendukung visi Indonesia Emas 2045," jelasnya.

Eka menambahkan bahwa sejak awal pelaksanaan program keluarga berencana pada 1970-an, terjadi perubahan signifikan dalam jumlah rata-rata anak per perempuan di Indonesia.

Baca Juga: Eksplorasi Trik Foto Malam Awesome dengan Galaxy A56 5G

"Dulu rata-rata perempuan memiliki enam anak, kini rata-rata hanya dua. Kami sekarang lebih menekankan kualitas dibanding kuantitas," terangnya.

Ia berharap kerja sama antara BKKBN dan USM dapat memperkuat peran masyarakat, khususnya generasi muda, dalam mendukung keberhasilan program kependudukan dan pembangunan keluarga menuju Indonesia Maju dan Indonesia Emas 2045.

Tags

Terkini