pendidikan

Tari Sintren dan Tari Renggong Manis, KESENIAN ASLI KAJEN

Senin, 31 Oktober 2022 | 17:40 WIB
Tari Renggong Manis (DPRD Jateng)

KONTENJATENG.COM - Anggota Komisi B DPRD Jateng Pujo Widiono mengungkapkan pihaknya akan terus mendorong kesenian tradisional daerah, khususnya Kabupaten Pekalongan, agar semakin berkembang, bertahan, dan dilestarikan oleh para seniman generasi muda.

Demikian disampaikannya dalam rangkaian Dialog Metra DPRD Jateng yang mementaskan kesenian Tari Sintren dan Tari Renggong Manis yang berlangsung di Sanggar Seni Linggo Laras Desa Linggo Sari Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan, baru-baru ini.

“Pagelaran ini merupakan salah satu momentum untuk membangkitkan kembali kesenian tradisional dan menjaga budaya bangsa Indonesia, yang sarat dengan nilai-nilai kearifan lokal,” ungkap Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jateng.

Baca Juga: SENI GEDRUK, TARIAN BUTO KHAS KALIWUNGU DARI KABUPATEN SEMARANG

Ia menambahkan berbagai budaya lokal mempunyai peran besar membentuk dan mengembangkan jati diri bangsa yang harus dijaga dan dilestarikan.

Dalam hal ini, DPRD Jateng berupaya ikut serta melestarikan kesenian tradisional yakni dengan mendorong para seniman terutama para generasi muda kembali berkreasi pasca pandemi.

Pujo juga mengajak semua generasi muda kembali bersama-sama membangkitkan kesenian tradisional daerah warisan leluhur dan merupakan tarian sejarah, yang diharapkan bisa mendunia. Sementara itu, pihaknya akan terus memperjuangkan kesenian tradisional daerah yakni dengan mengalokasikan anggaran sebagai penunjang.

Baca Juga: MAU SELFIE? Ada Cagar Budaya Keren, THE HERITAGE PALACE

Dalam kesempatan yang sama, budayawan Suhadi mengapresiasi langkah DPRD Jateng yang ikut mendorong perkembangan kesenian tradisional dengan menggelar pementasan seni daerah.

Kesenian sintren itu merupakan tarian peninggalan sejarah jaman dulu dan sampai saat tarian khas Pekalongan itu masih diminati masyarakat.

Sejarah sintren, berawal dari kisah Raden Sulamjana sebagai putra Ki Temenggung Baureksono, hasil perkawinannya dengan Dewi Rantamsara.

Baca Juga: Wow, Sekarang Ada Parlemen Remaja! Seperti Apa, SIMAK DISINI!!

Raden Sulamjana memadu kasih dengan Sulasih seorang putri dari Desa Kalisalak. Namun, hubungan asmara tersebut tidak mendapat restu dari Ki Baurekso.

Akhirnya, Raden Sulamjana pergi bertapa dan Sulasih memilih menjadi penari. Meskipun demikian, pertemuan diantara keduanya masih terus terjalin walaupun melalui alam gaib.

Halaman:

Tags

Terkini