KONTENJATENG.COM - Sekilas melihat kesenian Tari Gedruk, dari gerak dan pakaian, sama mirip dengan Tari Topeng Ireng. Kedua seni tari itu sama-sama banyak menggunakan gerakan hentakan kaki dan kelincahan si penari.
Bahkan, kaki dari para penari dipasangi asesoris krincing yang terbuat dari logam kuningan dengan jumlah banyak sehingga membuat suara gemerincing saat kaki para penari dihentakkan.
Pada kegiatan Dialog Media Tradisional (Dialog Metra) DPRD Jateng, baru-baru ini, Tari Gedruk dipentaskan di lapangan Kantor Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang. Ketua DPRD Jateng Bambang Kusriyanto mendukung pengembangan seni Tari Gedruk.
Para penari itu kebanyakan kaum muda. Pelibatan mereka sangat dibutuhkan karena sebagai salah satu bentuk nguri-uri dan nguripi kesenian daerah.
Dalam dialog acara, Anggota DPRD Kabupaten Semarang Sutanto mengaku kesenian di Kaliwungu banyak dipengaruhi dari Boyolali.
Sebagai daerah di tapal batas dengan Kabupaten Boyolali, maka tentulah Gedruk sama mirip dengan Topeng Ireng.
“Namanya kesenian, tidak ada istilah ini dari Kaliwungu dan ini dari Boyolali. Sepanjang pengembangan maupun pemberdayaan kesenian maju, maka kami di DPRD tetap menyokongnya,” ucap putra asli Kaliwungu itu.
Melihat tari tersebut, kata dia, tak terlalu rumit sebagaimana tari Jawa pada umumnya. Tari Gedruk itu menggambarkan kemarahan buto Gunung Merapi.
Entah siapa yang menciptakan seni tari tersebut. Selain asesoris lonceng kecil pada kaki, para penari menggunakan topeng dengan wujud menyeramkan, dengan mata melotot dan seringai gigi taring.
Pemerintah Kabupaten Semarang, lanjut dia, selalu memberikan bantuan APBD kepada kelompok kesenian. Termasuk, aspirasi melalui Ketua DPRD Jateng Bambang Kusriyanto ada untuk pengembangan kelompok kesenian.
“Hanya saja, bagi penerima bantuan kesenian itu, pada setiap tahunnya tidak boleh secara berturut-turut mendapatkan anggaran. Pada 2023 saja, dari hasil verifikasi usulan aspirasi, ada yang sudah menerima sehingga kami coret,” ucapnya.
Camat Kaliwungu Suyana turut menambahkan wilayahnya yang berbatasan langsung dengan Boyolali banyak kesenian yang muncul. Kuda lumping, tari Jawa, dan wayang kulit juga sebenarnya ada dan berkembang di Kaliwungu. (**)
Artikel Terkait
DPRD Jateng: Bangun Hubungan Industrial yang Bermartabat
DPRD Jateng Dukung Proyek Ganepo Sragen
Permintaan Masyarakat Tinggi, DPRD Jateng Pantau Produksi Bata Ringan
DPRD Jateng Bangga Kaum Muda Mau Jadi Dalang
DPRD Jateng: Wisata Candi Harus Bisa Sejahterakan Masyarakat Sekitarnya
DPRD Jateng Tetap Meminta Dinkes Waspadai Hepatitis Akut
DPRD Jateng Meminta Pengawasan Kesehatan Ternak Perlu Dioptimalkan
Waspadai Kasus PMK, Pos Lalulintas Ternak Perlu Kerja Keras
DPRD Jateng: Dongkrak Ekonomi Masyarakat, Bank Jateng Harus Mampu Beri Manfaat Lebih
Jelang Hari Raya Kurban, Kabar Kasus PMK Makin Santer
BERTURUT-TURUT 11 KALI !! Jateng Raih Opini WTP dari BPK
WASPADA DAGING KURBAN !! Cegah Kasus PMK, Peternak Harus Kantongi SKKH
Kaum Muda Jangan Malu Jadi Petani !!
KARANGANYAR GUDANGNYA SENI TRADISIONAL
Anda Penyuka Paralayang? UJI ADRENALIN DI DESA WISATA SEGOROGUNUNG
Wow, Sekarang Ada Parlemen Remaja! Seperti Apa, SIMAK DISINI!!
MAU SELFIE? Ada Cagar Budaya Keren, THE HERITAGE PALACE