KONTENJATENG.COM - Dalam rangkaian acara ‘Dialog Media Tradisional (Dialog Metra)’ dengan narasumber Komisi A DPRD Jateng Fuad Hidayat, ditampilkan pagelaran Wayang Golek Santri di Sanggar Satria Laras Kecamatan Talang Kabupaten Tegal, belum lama ini.
Kesenian itu tergolong unik, karena sedikit berbeda dengan wayang golek umumnya.
Saat sesi dialog, Fuad menyatakan bahwa wayang golek santri itu merupakan warisan budaya yang dibangun oleh salah satu dalang fenomenal yakni Almarhum Ki Entus.
Dengan menikmati kesenian tersebut, maka masyarakat pun mampu menahan derasnya budaya asing yang masuk ke Indonesia saat ini.
“Khususnya Wayang Golek Santri karena, dari sisi keunikannya, wayang itu sebagai tontonan sekaligus tuntunan. Sebab, dalam pagelaran Wayang Golek Santri, selama ini selalu ada sisi dakwah agama, khususnya Islam dan membangun karakter bangsa yang berbhinneka tunggal ika,” jelas Anggota DPRD Jateng itu.
Sementara, Pendiri Sanggar Satria Laras Ki Haryo Entus, anak Almarhum Ki Entus, mengatakan Wayang Golek Santri karya Abah Entus adalah ‘Seneng Ngaji Dekat Kyai Tanpa Suluk.’
Musiknya disebut nada pelog ala Arab dan Jawa Nusantara. Isinya berupa ajaran Islam, Alquran Hadits, dan nusantara.
“Dalam mendalangi Wayang Golek Santri itu, haruslah lucu sebab kalau tidak lucu pagelarannya akan ditinggal. Konsep Wayang Golek Santri, selain dakwah, juga harus menyenangkan mengingat tontonan dan tuntunan itu disaksikan anak kecil hingga orangtua,” kata Ki Haryo, yang kini telah memodifikasi Wayang Golek Santri agar tampil dimana saja, terlebih media online.
Baca Juga: Blora Miliki Kesenian Barongan Rakyat
Narasumber lain dalam Dialog Metra yakni Teguh selaku Ketua Pusat Kajian & Kebudayaan, mengaku sangat mendukung eksistensi Wayang Golek Santri dan berharap kesenian tersebut tetap ter-publish.
“Wayang itu tidak melanggar pakem wayang, yang tampil semalam suntuk. Tradisi itu yang menciptakan masyarakat sendiri,” jelas Teguh.
Sementara, Bupati Kabupaten Tegal Umi Azizah mengakui Wayang Golek Santri tersebut mampu menjadi tontonan yang menarik sekaligus tuntunan. Terlihat dari masing-masing figur menampilkan karakter yang berbeda, bahasanya pun lugas, dan sangat menginspirasi.
“Untuk mengenang Ki Entus, pada Februari 2022 Dewan Kebudayaan Kabupaten Tegal mengukuhkannya sebagai tokoh dalang Wayang Golek Santri, yang mampu membuka semangat masyarakat,” kata bupati. (**)
Artikel Terkait
Upaya Pelestarian Tradisi, DPRD Jateng Akan Gelar Pagelaran Tari Tradisional Ndolalak
Kesenian Kuda Lumping Asli Brebes Layak Dilestarikan
Kaum Muda Perlu Tahu soal Tari Cepetan Asli Kebumen
Kesenian Burok Asli Pesisir Brebes, Berikut Ulasannya
Kesenian Tayub Tak Lekang Zaman, Ini Ulasannya
TARI JAIPONG & WAYANG GOLEK ADA DI CILACAP, Berikut Ulasan Lengkapnya
Blora Miliki Kesenian Barongan Rakyat
SUKA WAYANG? Pelajar Perlu Pahami Kesenian Wayang
Kaum Muda Batang Asyik Menikmati Kesenian Lengger
Kudus Kota Kretek juga Punya Tari Kretek, SIMAK ULASANNYA DISINI
Ayo, Kaum Muda Lestarikan Tari Semarangan