KONTENJATENG.COM - Ratusan nasabah Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) BMT Mitra Umat Pekalongan berdemonstrasi di depan Kantor Balai Kota Pekalongan.
Selain berunjuk rasa dan berorasi, para nasabah yang berdemo juga membentangkan berbagai tulisan yang berisi permintaan pencairan uang milik mereka yang sejak sebelum lebaran 2024 tidak lagi bisa dicairkan. Baik berupa duit simpanan, tabungan maupun deposito.
Mereka menuntut simpanan yang macet selama beberapa waktu terakhir tersebut, agar bisa segera dicairkan untuk digunakan bagi kebutuhan keluarga.
Hal yang unik dari aksi demo ini adalah para nasabah kompak mengenaikan pakaian serba hitam sebagai tanda kesedihan atau berkabung terhadap nasib mereka, karena uang yang masih berada di BMT Mitra Umat belum jua cair.
Seorang nasabah BMT Mitra Umat asal Kelurahan Panjang Baru, Kecamatan Pekalongan Utara, Sutini menyebut simpanan miliknya sebanyak Rp21 juta belum bisa cair hingga saat ini.
Padahal, dirinya mengaku sudah menjadi anggota BMT Mitra Umat sejak 19 tahun lalu.
''Duit saya yang masih di BMT Mitra Umat ada di tabungan Si Fitri (tabungan Idul Fitri) sebesar Rp18 juta, kemudian ada duit tabungan lain dari program Si Dian sekitar Rp3 juta. Semuanya macet, duit yang tersimpan tidak bisa diambil,'' ujar dia, di sela-sela aksi demo, Kamis 6 Juni 2024.
Dia mengatakan, duit tersebut rencananya akan digunakan untuk tambahan biaya pernikahan anaknya.
Namun karena tidak bisa diambil, dirinya pun memilih untuk menuntut pengembalian dari pihak BMT Mitra Umat dengan ikut dalam aksi unjuk rasa bersama ratusan nasabah lainnya.
Menurut Sutini, dirinya sudah mencoba menarik dana simpanan sejak awal tabungan Si Fitri tidak bisa ditarik sesuai janji.
Dia bahkan harus bolak-balik ke kantor BMT Mitra Umat untuk melakukan pengurusan penarikan dana simpanan hingga empat kali, namun masih tetap belum bisa terealisasi.
''Sampai sana pun harus antri. Awalnya hanya bisa diambil Rp1 juta setiap kali datang. Terus sampai sekarang tidak ada kabarnya,'' ungkapnya.
Baca Juga: Hingga Kini Kejari Belum Terima SPDP dari Kepolisian Terkait Kasus Dana Nasabah yang Belum Bisa Dikembalikan Dua Koperasi Syariah di Kota Pekalongan
Nasabah BMT Mitra Umat lain Muhammad Hadi asal Kelurahan Tirto, mempunyai simpanan Rp22 juta dan ada juga tabungan sembako. Semuanya tidak bisa cair sampai sekarang.
Dia pun berharap dengan ikut aksi maka simpanannya agar bisa dicarikan solusi untuk dapat segera dicairkan.
Artikel Terkait
Berbeda dari Sebelumnya, KPU Sampaikan Jika Separuh Anggota PPS Kota Pekalongan di Pilkada 2024 Ternyata Perempuan
Dinkes Kota Pekalongan Harapkan Pelaku Usaha Industri Pangan Mampu Terapkan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik dan Menyehatkan Bagi Masyarakat Luas
Terdakwa Lanny dan Keluarga Tegaskan Saat Sidang di PN Pekalongan, Tidak Dilibatkan dalam Akad Jual Beli Rumah yang Ditempati di Jalan RA Kartini
Pemakaman Istri Habib Luthfi Diiringi Ribuan Masyarakat yang Turut Mengantarkan Jenazah Hingga Peristirahatan Terakhirnya di Kompleks Pemakaman Sapuro
Berdayakan Perempuan BerketerampilanSecara Mandiri, PKK dan Aisyiyah Akan Bersinergi untuk Gelar Beraneka Pelatihan di Masyarakat Kota Pekalongan
Keempat Terdakwa yang Masih Satu Keluarga Dituntut Tiga Bulan Penjara dalam Sidang Tuntutan Kasus Sengketa Lahan Tanah dan Bangunan di Jln RA Kartini
Akun Facebook Bupati Pekalongan Fadia Arafiq Dihack Orang Sejak Lima Hari Terakhir, Berisi Video-Video Bermuatan Pornografi
Hingga Kini Kejari Belum Terima SPDP dari Kepolisian Terkait Kasus Dana Nasabah yang Belum Bisa Dikembalikan Dua Koperasi Syariah di Kota Pekalongan
Peringatan Hari Lingkungan Hidup Tahun 2024 Menjadi Momentum untuk Pemulihan Ekosistem Berkelanjutan Diikuti Kegiatan Penanaman Pohon Secara Rutin
RESMI : PKB Tetapkan Pasangan Fadia Arafiq-Sukirman Jadi Bakal Calon Bupati Pekalongan dan Sukirman Sebagai Wakil Bupati Pekalongan di Pilkada 2024