KONTENJATENG.COM - Kasus pengembalian dana nasabah koperasi syariah di Kota Pekalongan yang masih masih belum ada kejelasan dalam penyelesaian pembayarannya, semakin ramai menjadi pembahasan hangat masyarakat, khususnya di Kota Pekalongan dan sekitarnya.
Bahkan akibat merasa kesal karena tak kunjung usai permasalahan tersebut setelah berlangsung cukup lama, beberapa nasabah telah melaporkannya ke Polres Pekalongan Kota.
Namun sampai saat ini, walau sudah ada pemanggilan saksi dari pihak pengurus koperasi tapi belum ada titik terang penyelesaian permasalahan tersebut. Kemudian mengingat adanya kemungkinan potensi merugikan negara, kasus ini bahkan dapat bergulir hingga ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Pekalongan.
Kasi Tindak Pidana Khusus (Tipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Pekalongan, Rahardian Wisnu Whardana, mengatakan pihaknya belum menerima Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) dari kepolisian terkait kasus ini sehingga detail kasus tersebut secara utuh belum diketahuinya.
''Saat ini, kami tidak bisa memberikan komentar terkait laporan yang sedang diselidiki pihak kepolisian. Namun, ketika SPDP-nya diterima, kami akan memeriksa secara seksama apakah berkas kasus tersebut memenuhi syarat-syarat formal dan substansial yang kami perlukan atau tidak,'' ujar dia.
Kasi Tipidsus Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Pekalongan menambahkan pihaknya akan segera melakukan evaluasi begitu laporan tersebut diterima.
Dikatakan, kasus yang masuk dalam lingkup kewenangan Tipidsus harus melibatkan sejumlah unsur, antara lain seperti adanya potensi kerugian negara, pemerasan, suap menyuap, gratifikasi, atau benturan kepentingan.
''Jika kasus tersebut mengandung setidaknya salah satu unsur tersebut, maka kami akan bertanggung jawab untuk menanganinya. Namun, jika tidak, kami tidak memiliki kewenangan untuk ikut campur dalam penyelesaian masalah tersebut,'' jelas dia.
Dalam kasus ini, pihak kejaksaan menegaskan untuk memastikan keadilan dan transparansi dijalankan dengan baik, sehingga nasabah yang merasa dirugikan dapat mendapatkan penyelesaian yang adil dan tepat.
Sebelumnya, Kasatreskrim Polres Pekalongan Kota, AKP Yoyok Agus Waluyo, mengungkapkan pihaknya masih menyelidiki dua koperasi syariah di Kota Pekalongan yang dilaporkan para nasabahnya.
Kedua koperasi syariah tersebut yakni BMT Mitra Umat dan BMT Nurussa'adah, yang diduga belum mampu mengembalikan dana nasabah sehingga memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat.
Artikel Terkait
Nasabah BMT An-Naba yang Uangnya 4 Tahun Tak Bisa Cair Rumahnya Digeruduk Orang, Usai Mengadukan Nasibnya ke Dindagkop dan UKM Kota Pekalongan
Kampung Nelayan Modern Setono di Exit Tol Diharapkan Jadi Sentra Kuliner Olahan Masakan Ikan Andalan Kota Pekalongan, Ditargetkan Selesai Akhir 2024
KPU Kota Pekalongan Luncurkan Maskot ''Si Kalong'' dan Jingle ''Ayo Podo Milih'' untuk Menyambut Pelaksanaan Pilwalkot 2024 pada Bulan November
Berbeda dari Sebelumnya, KPU Sampaikan Jika Separuh Anggota PPS Kota Pekalongan di Pilkada 2024 Ternyata Perempuan
Dinkes Kota Pekalongan Harapkan Pelaku Usaha Industri Pangan Mampu Terapkan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik dan Menyehatkan Bagi Masyarakat Luas
Terdakwa Lanny dan Keluarga Tegaskan Saat Sidang di PN Pekalongan, Tidak Dilibatkan dalam Akad Jual Beli Rumah yang Ditempati di Jalan RA Kartini
Pemakaman Istri Habib Luthfi Diiringi Ribuan Masyarakat yang Turut Mengantarkan Jenazah Hingga Peristirahatan Terakhirnya di Kompleks Pemakaman Sapuro
Berdayakan Perempuan BerketerampilanSecara Mandiri, PKK dan Aisyiyah Akan Bersinergi untuk Gelar Beraneka Pelatihan di Masyarakat Kota Pekalongan
Keempat Terdakwa yang Masih Satu Keluarga Dituntut Tiga Bulan Penjara dalam Sidang Tuntutan Kasus Sengketa Lahan Tanah dan Bangunan di Jln RA Kartini
Akun Facebook Bupati Pekalongan Fadia Arafiq Dihack Orang Sejak Lima Hari Terakhir, Berisi Video-Video Bermuatan Pornografi