''Walau begitu, saya senang karena bisa merasakan dan mengetahui langsung bagaimana suasana dan rasanya pada saat mencoblos,'' beber dia.
Terpisah, Ketua KPU Kota Pekalongan, Fajar Randi Yogananda menyampaikan pihaknya memang sengaja memilih Kelurahan Kalibaros di Pekalongan Timur sebagai tempat simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pilkada 2024.
''Ini bagian dari rotasi, soalnya waktu 2019, kami sudah melakukan simulasi di Pekalongan Utara. Untuk Pemilu 2024, simulasi dilakukan di Pekalongan Selatan dan Pekalongan Barat. Kali ini simulasi Pilkada 2024 di Pekalongan timur,'' ungkap Fajar Randi Yogananda.
Dirinya menyebut walaupun ini masih berupa simulasi pemungutan dan penghitungan suara, namun semuanya berlangsung mendekati asli atau sesuai riilnya.
Sebagai contoh, peserta simulasi merupakan asli warga Kelurahan Kalibaros yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang berjumlah 528 orang.
Pihaknya juga mengundang seluruh Petugas Pemilihan Suara (PPS) untuk mengikuti jalannya simulasi, sekaligus untuk mengetahui berapa lamanya waktu yang dibutuhkan bagi setiap kategori pemilih.
Khususnya bagi pemilih pemula, disabilitas dan Lansia yang butuh pendampingan, pada saat pencoblosan.
''Jamnya pun sama, dimulai pukul 07.00 dan akan ditutup pukul 13.00. Tapi untuk penghitungan suara, kami hanya akan menggunakan penghitungan simulasi surat suara Pilgub. Nanti perhitungannya tinggal dikali dua, sekaligus untuk mengetahui berapa lama proses penghitungan suaranya,'' tegas Fajar Randi Yogananda.
Adapun perbedaan antara simulasi pemungutan suara dengan saat pencoblosan di Pilkada 2024, yakni terletak pada jumlah pasangan calon (Paslon) yang dipilih. Dalam simulasi ini, KPU Kota Pekalongan menggunakan tiga pasangan calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pekalongan, serta tiga pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah.
''Kami menindaklanjuti ketentuan dari KPU RI, kalau pasangan calon (Paslon) ada dua di aslinya, maka saat simulasi diminta menggunakan tiga pasangan calon (Paslon)," ucapnya.***
Artikel Terkait
Bantu Pemerintah dalam Penanganan Awal Kebakaran, 113 Orang Redkar Sudah Terbentuk di Seluruh Kelurahan di Kota Pekalongan
Antisipasi Hal-Hal Tak Diinginkan, Debat Publik Terbuka Kedua Pilwalkot Pekalongan 2024 pada 8 November Diubah Menjadi Pagi Hari Sebelum Jumatan
Datang Hendak Klarifikasi Hilangnya Sertifikat Tanah Miliknya, Wahari Harus Kecewa karena Diberi Jawaban untuk Mengajukan Tuntutan ke Pengadilan
Sentra Gakkumdu Kota Pekalongan Gelar Rapat Terkait Adanya Laporan Dugaan Pelanggaran Netralitas yang Dilakukan Plt Wali Kota Pekalongan
Arus Bawah Jokowi dan Arus Bawah Prabowo Deklarasi Menangkan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin
Gakkumdu Kota Pekalongan Putuskan Dugaan Pelanggaran Netralitas Tak Terbukti, Permasalahan Dinilai Tak Penuhi Unsur Tindak Pidana Pelanggaran Pemilu
Silaturahmi ke Kediaman Jokowi, Relawan Arus Bawah Jokowi Diminta Menangkan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin di Jawa Tengah
Tim Labfor dan Inafis Polda Jateng Lakukan Pengambilan Sampel untuk Mengetahui Penyebab Kebakaran 11 Kapal yang Bersandar di Dermaga Pekalongan
Dialog dan Sambangi Warga di Perumahan Panjang Indah, Aaf Berjanji Akan Lanjutkan Pembangunan dalam Mengatasi Banjir dan Rob
Berawal dari Anak Bermain Siram-Siraman Saat Jam Istirahat Sekolah, Wali Murid Naik Pitam dan Pukuli Wali Murid Lainnya saat Menjemput Pulang Sekolah