Kunjungi Museum Batik Kota Pekalongan, Wamenbud Giring Ganesha Beri Perhatian Lebih pada Perajin Batik yang Mulai Berkurang Jumlahnya

photo author
- Selasa, 7 Januari 2025 | 10:58 WIB
KUNJUNGAN : Wamenbud RI, Giring Ganesha didampingi isteri, Cynthia Riza Ganesha bersama isteri Menteri Kebudayaan RI, Katharine Grace Fadli Zon, saat mengunjungi Museum Batik Pekalongan. (KONTENJATENG.COM/Arif Prayoga)
KUNJUNGAN : Wamenbud RI, Giring Ganesha didampingi isteri, Cynthia Riza Ganesha bersama isteri Menteri Kebudayaan RI, Katharine Grace Fadli Zon, saat mengunjungi Museum Batik Pekalongan. (KONTENJATENG.COM/Arif Prayoga)

''Sekarang, kita bisa melihat anak-anak muda di instagram memakai sarung batik merupakan hal yang keren. Soalnya kalau dulu, image memakai batik itu hanya dimiliki para pejabat. Saya juga terinspirasi, kemungkinan nanti kalau setiap Hari Jumat akan terus memakai sarung batik,'' ungkapnya.

Giring Ganesha pun mengapresiasi keberadaan Museum Batik Pekalongan yang memiliki koleksi kain batik yang cukup lengkap, informatif, dan sebagai salah satu cagar budaya dalam pelestarian batik di Kota Pekalongan.

Baca Juga: Ratusan Pelajar SD dan SMP di Kota Pekalongan Mengikuti Uji Coba Makan Bergizi Gratis dari Kementerian Kelautan dan Perikanan

Sementara itu, Ketua Dekranasda Kota Pekalongan, Hj Inggit Soraya menyampaikan bahwa kunjungan kerja Wamenbud RI, Giring Ganesha beserta rombongan ke Kota Pekalongan untuk melihat beragam koleksi kain batik yang dipamerkan di Museum Batik serta belajar proses membatik itu sendiri.

Baca Juga: DPD Partai Golkar Jateng Berhasil Melebihi Target di Pemilu 2024, Raih 24 Kemenangan di Pilkada dengan 9 Kader Asli dan Tambah 5 Kursi Legislatif

Rombongan Wamenbud juga menyempatkan berkunjung ke Showroom Dekranasda Kota Pekalongan yang lokasinya berada di dalam Museum Batik, untuk berbelanja oleh-oleh khas Kota Pekalongan seperti tas batik, dan baju batik.

''Mudah-mudahan ini bukan kunjungan yang pertama dan terakhir dari Wamenbud dan rombongan ke Kota Pekalongan. Apalagi untuk mengeksplore Kota Pekalongan ini tidak cukup sehari saja, minimal 3 hari untuk menikmati aneka kuliner, belajar batik, ataupun belanja oleh-oleh khas Kota Pekalongan,'' jelas Inggit Soraya.

Adapun untuk regenerasi pembatik, lanjut Hj Inggit Soraya, sebenarnya selama ini Pemkot Pekalongan bersinergi dengan Dekranasda melalui upaya-upaya seperti mengadakan perlombaan membatik, mulai dari usia dini sampai tingkat umum.

Baca Juga: Jadi Perhatian Utama Saat Libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, Pekalongan dan Batang Jadi Titik Lelah Bagi Pengendara dari Surabaya Maupun Jakarta

''Ke depan, Saya ingin batik ini tidak hanya motif atau berupa kain saja, tapi bisa dikembangkan beserta turunannya, contohnya aksesoris, souvenir, dan sebagainya. Nantinya bisa dikemas dengan berbentuk fashion dalam rangka mewadahi UMKM, supaya berkembang lebih baik,'' jelas Inggit Soraya.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Arif Prayoga

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X